Setelah itu, kami mulai melangkah mengelilingi lapangan dan kemudian melihat sebuah patung berkuda. Di bawahnya ada sebuah keterangan bahwa ini adalah Charle3 dari Dinasti Bourbon yang pernah menjadi Raja Spanyol pada 1759-1788. Â Siang itu suasana di Puerta Sol lumayan ramai walau cuaca cukup dingin, namun tetap lebih hangat dibandingkan di Paris. Â
Kami kemudian berjalan menyusuri lapangan menuju arah timur. Matahari terasa sedikit rendah walau masih siang,  Di sudut Puerta  del Sol ini, kami tiba di sebuah monumen lain berupa patung seekor beruang dan sebuah pohon stroberi yang terbuat dari perunggu.  Patung ini memiliki nama resmi El Oso y Madroo yang berarti Beruang dan ternyata merupakan lambang resmi kota Madrid yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke XIII.
Wah lumayan juga sudah mengitari Puerta del Sol, tetapi di manakah tugu Kilometer Nol?Â
"Desulpe seor, donde esta el cero kilometro?" Â tanya saya kepada seorang lelaki berusia 50 tahunan yang kebetulan lewat. Â
"La Placa del Kilometro Cero," jawab pria itu sekali mengoreksi nama yang saya sebutkan sambil menunjuk ke sebuah Gedung dengan Menara lonceng di atasnya.Â
Ternyata inilah Gedung Real Casa de Correo tempat lonceng dan pesta kembang api untuk merayakan Malam Tahun Baru. Â Walau tadi sempat melewatinya beberapa kali, pada awalnya saya kurang memperhatikan posisi plakat Nol Kilometer yang tepat ada di depan Gedung ini.
"Origen de las Carreteras Radiales, KM 0,"demikian tertulis  pada plakat itu. Dan dibawah nya juga ada gambar peta negeri Spanyol yang kondisinya sudah agak buram.  Rupanya semua jalan raya di Spanyol diukur jaraknya dari titik di Puerta del Sol ini.
Baru kemudian kami ingat tujuan semula yaitu Plaza Mayor. Dari sini kami menyusuri Calle Mayor ke arah barat. Â Jalan di pusat kota Madrid ini tidak terlalu lebar, namun kedua sisi kaki limanya sangat nyaman untuk berjalan kaki dan Gedung di kedua sisi jalan seakan-akan seragam berlantai lima. Sebagian dilengkapi dengan balkon yang cantik. Â Â
Tidak sampai lima menit berjalan kami belok kiri di Calle de Felipe III dan kemudian memasuki alun-alun kota Madrid yang Bernama Plaza Mayor dari salah satu pintu yang terletak di sebelah utara.
Kami kembali tertegun dengan pemandangan yang ada di hadapan. Kalau Puerta del Sol bentuknya tidak tepat segi empat, maka Plaza mayor hampir sempurna sebagai sebuah lapangan yang dikeliling oleh bangunan kuno yang hampir seragam. Â Gedung-gedung ini umumnya berwarna merah marun dan memiliki ketinggian seragam yaitu berlantai empat. Tentu saja fungsinya bermacam-macam dari toko, caf dan lain sebagainya.