Sementara dipojok kiri ada komentar kurator museum mengenai sejarah komunikasi di Indonesia dan alasan mengapa Museum Penerangan menggunakan Api yang Tak Kunjung Padam atau Anantakupa sebagai lambangnya.
Acara belum selesai, masih ada satu lagi diskusi mengenai film-film Usmar Ismail yang akan dihadiri oleh keluarga Usmar Islami sendiri, yakni  Nureddin Ismail (Anak) dan Badai Saelan (Cucu).
Sebelum acara diskusi dimulai, Mimin Komik, Ahmad Humeidi menyampaikan sekilas presentasi tentang KOMIK dan juga berbagai buku yang telah diterbitkan KOMIK sekaligus berbagai rencana kerja KOMIK di kemudian hari.
Acara diskusi berlangsung meriah dengan banyaknya pertanyaan dari peserta mengenai sosok Usmar Ismail. Nureddin juga sempat berkisah tentang proses pengangkatan ayahnya menjadi pahlawan nasional yang sempat tertunda selama dua tahun karena Covid 19.
Keluarga mendiang Usmar Ismail ini juga membentuk semacam  komunitas yang Bernama Usmar Ismail Cinema Society dan dalam rangka Hari Film Nasional nanti akan mengadakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pameran bertajuk Bung  Usmar Ismail dalam Sinema Indonesia  yang akan mempersembahkan foto-foto, puisi dan koleksi pribadi yang belum pernah diketahui publik. Pameran ini akan di selenggarakan di Dialogue di Kawasan Kemang.
Selain itu, juga akan diputar beberapa film karya Usmar Ismail seperti Darah dan Doa serta Lewat Jam Malam di bioskop Metropole di Menteng pada akhir Maret 2022 ini.
"Untuk mendaftar bisa follow Usmar Ismail cinema society di media sosial," ujar Dinka Nureddin Ismail, salah seorang cucu yang lain.
"Film yang paling saya suka adalah Harimau Tjampa," demikian jawab Badai Saelan ketika ditanya mengenai film favoritnya.
TMII, 26 Maret 2022