Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Terbang Tanpa Pemandangan Menuju Riga, Latvia

28 Juli 2020   15:21 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:27 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pengembaraan saya, sudah banyak sekali penerbangan baik jarak jauh dan dekat dengan berbagai jenis pesawat terbang saya lalui. Biasanya kita dapat menikmati penerbangan tersebut dengan melihat hamparan bumi dan langit baik di siang maupun malam hari .

Walaupun di malam hari, setidaknya kita bisa melihat lampu-lampu kota atau bandara ketika hendak tinggal landas atau mendarat.

Kali ini  saya akan sejenak berbagi  kisah tentang salah satu penerbangan dimana  sejak tinggal landas hingga mendarat  hampir tidak ada pemandangan apapun, kecuali kabut dan warna putih salju. 

Yuk kita simak.

dokpri
dokpri
Setelah hampir  sebelas jam mengudara dengan cukup nyaman di pesawat Airbus 350 dari Bandara Internasional Hongkong, akhirnya pesawat Finnair  saya pun mendarat mulus di pagi yang dingin berkabut di Bandara Vantaa, Helsinki.

Sejenak saya lemparkan pandangan ke luar jendela pesawat dan tampak hamparan salju memutih dimana-mana. Suhu di luar sendiri sekitar minus 6 derajat Celcius.

Ini adalah kedatangan saya yang kedua ke Helsinki.  Kalau dulu berbekal  visa Finlandia setelah beberapa hari jalan-jalan di negri Belanda , sekarang saya mengantri dengan santai di imiigrasi Finlandia dengan visa Latvia yang dikeluarkan oleh kedutaan Jerman. Semua berjalan lancar tanpa satupun pertanyaan.

dokpri
dokpri
Bandara Helsinki di pagi itu tidak terlalu ramai. Saya hanya transfer dan pindah dari Terminal internasional non Schengen ke Terminal 2 sehingga tidak usah mengikuti petunjuk arah "Ulos dan  Ut" dalam Bahasa Finlandia dan Swedia yang berari Exit atau keluar. 

Di dalam bandara ini juga terdapat informasi  mengenai keindahan negri Lapland, yaitu kawasan di sekitar kutub utara dimana terdapat midnite sun yang terkenal. 

dokpri
dokpri
"You can't buy miracles, but you can see them happen", Travel through our Lapland airports and watch nothern lights and other miracles unfold before  your eyes" . Demikian tertulis pada salah satu display  informasi.  

Sementara melalui kaca-kaca jendela di bandara kita bisa melihat bebrapa pesawat di apron yang tertututp salju tebal. Musim dingin memang masih melanda sebagian besar Eropa Utara di pertengahan Maret ini.

dokpri
dokpri
Sekitar jam 9.30 pagi penumpang dipersilahkan untuk naik pesawat. Dan karena pesawat yang kami tumpangi merupakan jenis pesawat kecil berbaling-baling, kami harus naik bus dan kemudian melewati  tarmak  dengan berjalan kaki ditemani semburan angin dingin dari kutub utara sebelum masuk ke pesawat. Cuaca masih cukup cerah di pagi yang dingin itu.

Setelah pesawat siap tinggal landas  dan mulai bergerak menuju landasan pacau saya sempatkan melihat ke luar dan  hanya tampak hamparan salju yang memutih .  

dokpri
dokpri
Pesawat sejenak  harus berhenti diujung landasan untuk proses deicing. Permukaan sayapnya harus dibersihkan dari tumpukan salju sebelum tinggal landas.

Setelah tinggal landas, cuaca dengan cepat berubah, sinar mentari menghilang dan kabut menutupi cakrawala, sehingga kalau saya melihat ke luar jendela, tidak ada setitik pun pemandangan kecuali putih dan putih. 

Pemandangan seperti ini terus menemani  bahkan sampai ketika pilot pengeumukan pesawat akan mendarat di Riga Internatonal Air[port. Bahkan ketika kita pesawat menyentuh landasan pun penumpang sama sekali tidak bisa melihat pemandangan di luar pesawat.

Demikian sekilas mengenai pengalaman terbang sekitar 1 jam tanpa pemandangan sama sekali menuju ke Riga, Latvia, salah satu negara eks republik Soviet yang ada di kawasan Baltik di Eropa Utara.

dokpri
dokpri
Selamat datang di Lidosta Riga atau Bandara Riga yang merupakan pintu gerbang untuk napak tilas kilasan kisah negara-negara  Baltik selama ada di bawah kekuasaan Soviet. 

Hidup  hanyalah sebuah perjalanan dan nikmati kejutan-kejutan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun