Tugu ini melambangkan kebangkitan spiritual rakyat dan bangsa Armenia yang telah banyak menderita di bawah kekuasaan dinasti Ottoman.Â
Dimulai sejak April 1965, ketika diadakan kompetisi di Armenia untuk rancangan monumen yang paling baik untuk memperingati jutaan korban genosida 1915.
Dari 69 peserta ternyata pemenangnya adalah Arthur Tarkhanyan dan Sashur Kalashyan. Keduanya diberi hadiah masing-masing 100 Ruble Soviet.  Mereka berdua lah yang kemudian memilih lokasi monumen di bukit ini.Â
Pada 29 November 1967, upacara peresmian tugu yang bertepatan dengan ulang tahun ke 47 republik Soviet Armenia menjadi hari yang bersejarah di mana puluhan ribuan orang berkumpul di bukit Tsitsernakaberd untuk memperingati korban genosida.Â
Sejak itu, setiap tanggal 24 April ribuan orang berziarah ke tempat ini, termasuk saya yang datang bukan di bulan April.Â
Kunjungan ke bukit ini pun akan dilanjutkan dengan mampir ke museum yang dibangun kemudian setelah Armenia menjadi republik yang merdeka menyusul runtuhnya Uni Soviet.Â
Dari tugu kebangkitan Armenia saya berjalan menuju museum sambil terus termenung dan menduga fakta apalagi yang akan saya temukan kemudian.Â
Yerevan, akhir Juli 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H