Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Misteri Petapa dan Suara Azan di Gua Gudawang

17 Desember 2019   08:46 Diperbarui: 18 Desember 2019   10:01 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami terus menuruni puluhan anak tangga lagi sehingga sampai di kedalaman sekitar 100 meter dari permukaan. Dinding gua dan juga langit-langit gua nampak kian indah dan menantang.

Sebenarnya kalau kita mau terus turun masih ada lah puluhan dan bahkan ratusan anak tangga untuk menuju kedalaman sekitar 300 meter dari permukaan. 

Setelah sekitar 20 atau 30 menit di dalam perut gua rombongan kemudian memutuskan untuk naik dan kembali menghirup udara segar di permukaan sambil membawa teka-teki tentang misteri pertapa perempuan tadi.

dokpri
dokpri
Setelah sejenak beristirahat dan menikmati makanan kecil, perjalanan dilanjutkan ke gua berikutnya yaitu Gua Simasigit. Kalau Gua Simenteng terdapat di sebelah kiri dari pintu masuk, maka Gua Simasigit ada di sebelah kanan. Sementara kalau kita lurus akan sampai di Gua Sipahang. 

Info ini sesuai dengan plang penunjuk arah yang menunjukan lokasi ketiga gua tersebut.

Tidak sampai 5 menit berjalan di lorong yang sebagian berdinding karang mirip dengan di Gua Sunyiragi di Cirebon, rombongan kami pun sampai di pintu Gua Simasigit.

Kembali ada papan berisi petunjuk bagi pengunjung yang sama persis dengan yang ada di depan Gua Simenteng.

"Gua ini kedalamannya sekitar 40 meter memanjang namun kedalamannya hanya sekitar 1, 5 meter saja," demikian keterangan Mas Edo lagi. Ternyata di depan pintu masuk juga ada papan yang menjelaskan tentang Gua Simasigit ini.

dokpri
dokpri
Namun sebelum masuk ke dalam gua, Mas Edo juga bercerita tentang asal usul nama Simasigit. Ternyata Simasigit berasal dari kata masigit yang bermakna masjid. Hal ini disebabkan karena penduduk setempat sering mendengar suara azan dari lokasi ini.

Jadi gua ini bolehlah disebut sebagai masjid dari alam ghaib dan karena itu gua ini disebut dengan nama yang khas yaitu Simasigit.

Bentuk pintu masuknya mirip dengan Gua Simenteng karena berbentuk kepala harimau. Yang membedakannya adalah di Gua Simasigit ini, mulut harimaunya tidak memiliki lidah melainan hanya gigi saja yang terlihat tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun