Dengan pesawat Cathay Pacific Boeing 747-200,nomer penerangan CX710 , saya pun terbang menuju Hongkong bersama beberapa rekan. Penerbangan ke Hongkong memakan waktu sekitar 6 jam karena harus transit sekitar 1 jam di Singapura.
Sebelum mendarat di Bandara Kai Tak di Hongkong seperti biasa kita harus mengisi formulir imigrasi dengan data pribadi termasuk alamat di Hongkong.
Bandara Kaitak sendiri pada 1980-an merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia yang sudah melebihi kapasitas.  Selain itu mendarat di Kaitak selalu mengasyikan sekaligus paling mendebarkan. Maklum selain di tepi pantai Kowloon Bay, Bandara Kaitak juga terletak di jantung Kowloon yang dipenuhi dengan gedung-gedung apartemen mencakar langit. Setiap kali mau mendarat pesawat kita seakan-akan mau menabrak geudng-gedung tersebut. Belum lagi Hongkongjuga  terkenal dengan taifunnya yang sangat garang.
Kebetulan tempat menginap kita di Hongkong adalah sebuah hotel yang ketika itu bernama Regal Meridian Airport Hotel yang letaknya persis di seberang terminak dan dihubungkan dengan jembatan penyebrangan langsung yang nyaman karena memeiliki travelator.
Antrian imigrasi di Hongkong tidak pernah sepi dengan penumpang. Dan pertanyaan yang diajukan pun singkat seperti berapa lama akan tinggal dan tujuan ke Hongkong. Sekali-kali ditanyakan juga tiket pulang.
Yang menarik adalah setiap kali masuk ke Hongkong, petugas imigrasi akan membuka sebuah buku tebal berisi daftar nama orang-orang yang masuk dalam black list. Dengan cepat dia mencocokan nama dan membalik-balik lembar buku tebal tersebut. Â Sama sekali tidak ada basa basi atau senyum. Bila nama kita tidak ada dalam daftar , paspor pun kemudian dicap dan kita pun bebas melangkah masuk ke Hongkong.
Dimulailah pengembaraan ke dunia yang selama ini hanya ada di layar perak. Wilayah Hongkong yang terbagi dalam Semenanjung Kowloon, Pulau Hongkong dan New Territories. Kebetulan hotel tempat kami menginap dan tujuan pertama jalan-jalan kita ada di Semenanjung Kowloon yang dalam bahasa setempat berarti semibilan naga.
Pemandangan baru yang mengesankan adalah deretan apartemen yang menjulang, jalan-jalan sempit yang ramai dan juga jalan layang yang saling berlomba dengan gedung-gedung yang angkuh.
Namun, hari pertama di Hongkong memang sangat berkesan. Lampu-lampu neon dengan huruf kanji yang berwarna-wanri bisa membiaus kita sehingga kehilangan orientasi.