Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Asyiknya Berjumpa dengan Satwa Liar Sekaligus Wisata Sejarah di Tanzania

20 Desember 2018   23:21 Diperbarui: 12 Februari 2019   12:38 9398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Flamingo dan Generasi Milenial Tanzania
Selesai makan siang, kendaraan kembali bergerak menuju pintu gerbang Lake Manyara National Park. Sementara Jumanne membeli tiket masuk, kami sempat melihat-lihat suasana sekitar yang cukup ramai dengan pengunjung taman nasional.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ada serombongan remaja Tanzania yang juga berencana masuk ke taman nasional. Wah, melihat kami yang penampilannya berbeda, dengan antusias mereka pun minta ber-selfie ria. Jadilah kami berpose dengan generasi milenial Tanzania. Rasanya bagaikan selebriti, loh.

Kendaraan safari kemudian mulai melaju memasuki Lake Manyara National Park. Di taman nasional ini, kita mulai merasakan alam liar Afrika yang sebenarnya. Jalan-jalan tanah yang hanya bisa dilewati kendaraan safari dan rombongan berbagai jenis satwa liar yang ada di habitat aslinya.

Satwa yang menjadi kebanggaan Lake Manyara adalah harimau yang sering bertengger di pohon dan burung Flamingo yang berwarna pink kemerahan. Selain itu, sepanjang siang sampai sore kami dimanjakan dengan melihat dan bermain dengan berbagai jenis satwa seperti Zebra, Gajah, Wildebeest, Watrhog, Impala, dan Jerapah.

Di Lake Manyara ini juga banyak terdapat berbagai jenis kera yang jinak dan lucu. Namun tempat yang paling mengesankan adalah danau Manyara yang luas dengan pemandangan indah memukau.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Suasana Afrika yang khas dimana padang savana yang luas dan tumbuh-tumbuhan unik memanjakan mata. Dan di danau ini pula kita bisa menyaksikan burung Flamingo yang berterbangan sambil menyemburatkan rona dadu di cakrawala.

Matahari hampir tenggelam ketika kendaraan meninggalkan Lake Manyara dan kemudian menuju sebuah kota kecil bernama Karatu. Di pedalaman Afrika inilah kami kemudian bermalam di sebuah hotel yang juga antik bernama Octagon Lodge.

Asyiknya lagi pada malam itu, hanya kami yang tinggal di hotel berbentuk Bungalow itu. Menariknya, perjalanan menjadi lebih hemat karena pemesanan hotel dilakukan dengan menukarkan Miles dari kartu kredit travel. Jamuan makan malam di hotel juga benar-benar menyenangkan. Segala jenis kuliner khas Afrika tampil di meja dan menunggu untuk disantap.

Ngorongoro National Park, Kawah Gunung Berapi yang Jadi Ikon Safari di Tanzania
Perjalanan selanjutnya pada keesokan harinya adalah menuju ke Ngorongoro National Park. Dari Karatu perjalanan ke Ngorongoro sekitar satu jam saja. Ngorongoro merupakan taman nasional yang sudah termasuk dalam Unesco World Heritage dan karenanya dikelola oleh Ngorongoro Conservation Area Authorithy.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sambil menunggu Jumanne membeli tiket. Kita beristirahat sebentar sambil melihat-lihat informasi mengenai Ngorongoro. Ternyata tempat yang dijadikan kawasan konservasi ini merupakan sebuah kawah gunung berapi yang sudah dorman sehingga untuk memasukinya kendaraan harus menuruni dinding kawah yang lumayan terjal.

Sebelum melihat-lihat dan bermain dengan satwa liar, kami sempat mampir ke perkampungan suku Maasai di kaki kawah. Disini dijual berbagai jenis cendera mata termasuk pakaian suku Maasai yang berbentuk selimut yang disebut Shuka.

Ngorongoro memang sangat indah dan menakjubkan. Selain satwanya yang beraneka, banyak juga pohon-pohon yang khas Afrika. Disini kita bisa bermain dengan satwa yang lebih lengkap dibandingkan di Lake Manyara. Ngorongoro, bersama dengan Maasai Mara dan Serengeti menjadi 3 tempat safari paling top di Afrika.

The Big 5, yaitu 5 satwa yang paling sulit diburu semuanya ada disini seperti, Gajah, Banteng Afrika, Badak, Singa, dan Macan Tutul. Dari kelima satwa itu, yang paling sulit adalah mencari macan tutul yang sering bersembunyi di atas pohon.

Selain itu, ada juga Zebra, Jerapah, Warthog, Hyena, Impala, dan tentunya Wildebeest menjadi satwa yang sering kita lihat selama bermain di Ngorongoro. Disini kita juga bisa berkunjung ke Danua Eyasi dan Danau Magadi lengkap dengan satwa dan tetumbuhan yang khas. Di danau ini kita bisa menyaksikan kuda nil berendam dengan ceria.

NETIZEN STORY cerita kolaborasi Kompasiana.com dengan CitiBank
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun