Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yuk Belajar tentang Torana, Pagar Langkan, Kumuda dan Stupika di Candi Blandongan!

25 Agustus 2017   10:04 Diperbarui: 25 Agustus 2017   10:23 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto-foto: dokumentasi pribadi
foto-foto: dokumentasi pribadi
Para penziarah akan naik ke pelataran yang dinamakan pradaksinapatha untuk melakukan ritual 'tawaf' mengeliling stupa yang sekarang sudah runtuh.  Ritual mengeliling stupa ini dinamakan pradaksina dan biasanya dilakukan seusai dengan arah jarum jam. Sedangkan kalau tawaf dalam Islam mengeliling ka;bah dengan arah berlawanan dengan jarum jam.

Tidak seperti candi Buddha dari jaman yang lebih muda seperti Candi Borobudur, Candi Blandongan dan Candi di Situs Batu Jaya ini tidak dihiasi dengan relief.  Di bagian kaki, hanya ada hiasan plipit baik yang berbentuk sedikit bulat yang dinamakam kumuda. Kumuda sendiri dalam bahasa Sansekerta bearti bunga atau lebih spesifik lagi bunag teratai air. Selain berbentuk bulat adajuga plipit yang bergerigi.

Sang surya kian meninggi, hari makin panas, dan kuliah juga kian mendekati klimaks.  Pak Dwi terus  bergerak  sambil bepindah-pindah lokasi menjelaskan strutur dan bagian candi yang dibicarakan.  "Selain stupa utama di setiap sudut  juga dilengkapi dengan stupa kecil yang disebut stupika", jelasnya lagi.

Di Candi Blandonga ini juga diketemukan artefak berupa amulet atau jimat dan tablet yang berisi inskripsi berupa  mantra Buddha. Ada juga tablet lain yang bergambar  panteon Budhha Mahayana.

foto-foto: dokumentasi pribadi
foto-foto: dokumentasi pribadi
Di bagian barat daya candi , di lapisan tanah  di bawah pondasi,ditemukan kerangka manusia dengan posisi tegak lurus dengan bangunan candi. Bersama rangka ini diketemukan perhiasan berupa manik kaca dan juga benda lain berupa bekal kubur.

Setelah puas bercerita di Candi Blandongan, kami berljalan kembali menuju Candi Jiwa untuk mengenal seluk beluk candi ini lebih mendalam. Menarik dan mencerahkan.

Batujaya, Agustus 2017

foto-foto: dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun