Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada Kijimunaa (Roh Halus) di Lembah Gangala, Okinawa, Jepang

12 Juni 2017   10:55 Diperbarui: 13 Juni 2017   06:38 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Welcome to Valley of Gangala”, demikian tertera pada pamflet yang terdapat di pintu gerbang yang sekaligus berfungsi sebagai cafe. Cave Cafe namanya. Maklum cafe ini memang terletak di sebuah mulut gua yang menurut sejarah telah berusia ribuan tahun. Lokasinya kira-kita 30 menit perjalanan bus di selatan Kota Naha, tepatnya di kawasan Tamagusuku yang termasuk daerah Nanjo, ujung selatan Pulau Okinawa.

DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Untuk masuk ke lembah Ganggala yang merupkan kawasan hutan lindung kita harus bergabung dengan pemandu wisata. Bayarnya 2200 Yen per orang dewasa dan 1700 untuk anak-anak. Dan dengan mengikuti tur ini, kita akan dibawa ke tempat-tempat menarik dengan berjalan kaki dalam waktu sekitar 90 menit. Mengembara kembali ke masa lampau melihat kekayaan flora, fauna serta keindahan alam goa bawah tanah yang menawan.

Setelah sempat bersantai di Cave Cafe dan menikmati kopi Sango alias 35, perjalanan dimulai dengan menengok situs arkeologi. Sebuah makam manusia purba yang usianya telah ribuan tahun. Penggalian dii tempat ini ternyata menemukan bahwa tempat ini telah didiami oleh manusia purba yang dinamakan minatogawa pada masa sekitar 18 ribu tahun yang lalu.

DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Di samping ditunjukan rekaan gambar manusia purba ini, juga ditunjukan foto kerangka dan tulang-tulang yang diketemukan di sini. Selain tempat manusia purba, kita juga diajak untuk melihat pohon-pohon tua yang juga berusia ratusan tahun. Di antaranya sebuah pohon beringin dengan akar-akar yang lebat sehingga kita bisa bergelayutan bak tarzan.
DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Selain pohon beringin, ada juga beberapa rumpun bambu berukuran raksasa. “Pohon bambu ini tumbuh dengan kecepatan yang sangat tinggi,” demikian penjelasan pemandu wisata yang bercerita bahwa dalam waktu beberapa bulan saja bambu ini sudah mencapai ketinggian beberapa meter.
DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Bukan cuma pepohonan, tetapi ada juga bermacam-macam fauna unik yang dijumpai. Salah satunya yang sempat diabadikan adalah sejenis laba-laba yang mempunyai kebiasaan bertengger di dedaunan. Namanya Nanahoshi kinkamemushi dengan wana kuning keemasan berona hijau muda yang menawan. Terlihat sekumpulan laba-laba ini beraksi di sepucuk daun.
DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Jalan-jalan di tengah hutan terus berlanjut. Kali ini menyusuri Sungai Yuhii dengan aliran air yang jernih dan suaranya nan gemericik begitu merdu di telinga dengan embusan angin sepoi-sepoi. Konon dari sinilah nama Ganggala berasal yang berarti suara desiran batu kerikil yang jatuh dari atas bukit. Di kedua sisi sungai ini pepohonan yang rindang dan dinding-dinding karang dari batu kapur membuat kita merasa damai dan tenang.
DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Ada sebuah gua yang dinamakan Inagu-do atau gua perempuan. Kita tidak masuk ke dalam gua ini, tetapi menurut pemandu di dalamnya ada stalaktit berbentuk pinggul dan dada perempuan. Itu sebabnya gua ini dinamakan inagudo atau gua perempuan.

Terus menyusuri tepian Sungai Yuhii, kita akan sampai ke tempat semacam gua dengan langit-langit yang banyak dihiasai stalaktit. Ini adalah Ikagi-do atau gua lelaki karena dari langit-langit muncul sebuah stalaktif besar berbentuk bulat panjang yang konon bisa memberi kesuburan bagi yang menyentuhnya.

DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Walking tour di Valley of Gangala memang mengasyikan, bahkan di sini juga kita bisa melihat satu lagi pohon beringin dengan akar yang sangat lebat, saking lebatnya pohon ini bagaikan raksasa yang memberik keteduhan dan diberi nama Ufushu Gajumaru. Menurut legenda lokal di Okinawa, di tempat seperti pohon beringin raksasa inilah bertempat tinggal roh-roh halus yang dalam bahasa Okinawa dinamakan Kijimunaa.. Hii sereum juga yah!

Di tempat ini kita juga bisa naik ke atas pohon raksasa dengan tangga yang cukup nyaman dan melihat ke sebagian besar pemandangan lembah ganggala yang indah. Hutan sub tropis yang menyimpan sejarah masa lampau Kepulauan Okinawa.

DOK.PRIBADI
DOK.PRIBADI
Perjalanan di Valley of Ganggala harus berakhir. Namun petualangan lebih seru telah menanti di tempat wisata yang letaknya berdampingan yaitu Okinawa World. Semoga roh Kijimuna dan juga manusia purba Minatogawa dapat beristirahat dengan tenang.

foto-foto: dokumentasi pibadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun