Ada beberapa orang lelaki yang tampak sedang duduk di pinggiran masjid. Sementara ada satu atau dua yang sedang sholat di saf depan. Mimbarnya sederhana terbuat dari kayu berwarna plitur coklat muda, Sementara mihrabnya dihiasi marmer warna coklat tua kemeahan di kelilingi marmer warna hijau tua.
Selesai sholat, saya kembali ke serambi. Selain pengummuman ada juga sebuah hiasan mosaik bergambarkan Islamic Centre ini. “Bismillahirahmanirrahim The Islamic Cultural Centre Officially opened by President Mary Robinson on 14th November 1996 Sponsored by H.H. Sheikh Hamdan Bin Rashid Al Maktoum”, sebuah tulisan bertinta emas di atas marmer hitam menceritakan sekilas sejarah Islamic Centre ini.
Berdasarkan informasi, Islam pertama kali masuk ke Irlandia pada pertengahan abad ke 20 ketika banyak mahasiswa yang berasal dari Timur Tengah, anak benua India dan juga Afrika belajar disini. Sebagian dari mereka kemudian menetap dan menikah dengan orang lokal dan menjadi cikal bakal perkembangan Islam di Irlandia. Jumlah penduduk muslim di Irlandia sendiri pada saat ini sekitar 55 ribu orang Islamic centre ini sendiri dibangun di atas tanah seluas lebih dari 4 acre dan merupakan salah satu islamic centre termegah dan terluas di Eropa.
Saya kemudian meihat ke sekeliling masjid. Di bagian belakang terdapat tempat sholat khusus perempuan dan di salah satu tiang tertempel pengumuman kursus bahasa Arab khusus perempuan dengan pengajar peemupuan juga. Sementara di sudut lain terdapat lapangan basket dan juga sebuah sekolah.
Kunjungan di islamic centre ini kemudian diakhiri denga mampir di “Golden Olive Restaurant” yang menyediakan makanan halal dengan menu khas Turki dan juga India. Rasanya lumayan sedap dengan harga yang lumayan bersahabat.
Dengan berjalan perlahan, kami kembali menyusuri pagar halaman menuju ke halte bus dan kembali membaca salah satu poster besar yang terpampang dengan tulisan”The Islamic Cultural Centre of Ireland Celebrates International Week Against Racism” Sat 18 March 2017. Rupanya di tempat ini rasisme juga ditentang sesuai dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi perdamaian.
Dublin, Maret 2017
foto-foto: taufikuieks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya