Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada Duta Indonesia di Restoran Muslim di Macau

9 Januari 2017   11:33 Diperbarui: 9 Januari 2017   12:20 2096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sudah siang, cuaca kota Macau di akhir Desember ini sangat bersahabat, hanya sedikit di bawah kisaran 20 derajat celcius. LangIt lumayan cerah, giliran perut menuntut untuk diisi. Lumayan susah mencari makanan halal di tempat di mana uang menjadi Tuhan. Di mana pertumbuhan kasino, hotel mewah dan tempat hiburan bagaikan cendawan di musim hujan.

Akhirnya salah satu aplikasi di gawai berhasil menemukan sebuah tempat. Tidak terlalu jauh dari posisi saya di pusat kota tua Macau. Bisa jalan kaki sekitar 15 menit atau naik bus cukup satu halte saja. Saya menyusuri Jalan Raya atau Avenida Infante D. Henrique yang walaupun namanya Avenida tetap saja sempit karena hanya cukup untuk pas dua jalur kendaraan dalam dua arah. Sampai di halte tidak lama menunggu ada bus no. 2 jurusan Barra. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Cukup memasukkan beberapa keping uang logam Pataca dan dalam waktu 2 menit sudah sampai di halte berikutnya. Namanya Kampek Community Centre. Masih di jalan yang sama namun sudah berganti nama menjadi Avenida Almedia Ribiero. Ini adalah jalan utama di kota tua Macau. Turun di tempat ini, saya belok kanan menyusuri jalan sempit yang bernama Rua de Cinco de Outubro yang kalau diartikan adalah Jalan 5 Oktober.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Menyusuri jalan ini, bangunan-bangunan tua menyambut. Ada sebuah hotel kecil. Sebuah kelenteng tua dan lapangan kecil di depannya. Namun sampai di tempat yang dituju sesuai peta di gawai, restoran yang dituju tidak juga ditemui. Mencoba bertanya, beberapa orang menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu. 

Ada yang sempat tahu dan menunjukkan bahwa saya harus kembali ke jalan utama tadi yaitu Avenida Almedia Robiero. Akhirnya setelah bertanya lagi dengan seorang gadis yang kebetulan cukup fasih bahasa Inggrisnya, dia bilang terus saja menyebrang avenida dan resto ada di sebelah kiri.

Keberuntungan sedang berpihak, ketika perut sudah keroncongan dan cacing-cacing sudah berontak, sebuah papan nama ada pas di tepi jalan. Masih Rua de cinco Outubro  dan nomernya adalah 169. “Loulan Islamic Resturant “ demikian tertera nama resto ini lengkap dengan tulisan Halal dalam Latin dan Hijaiyah. Sementara di jendela kaca dipajang menu yang dilengkapi dengan gambar makanan yang menggoda.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
“Halal. Estabelecimento de comidas Laoulan Islamico” demikian nama resmi restoran ini dalam Bahasa Portugis. Di atasnya ada lima huruf kanji yang merupakan nama dalam Bahasa Lokal. Papan nama ini lengkap dengan terjemahan huruh Hijaiyah dan nomor telepon di bagian kanan bawah.

Waktu menunjukan pukul dua siang lebih. Suasana restoran sudah sepi. Hanya ada satu meja yang terisi. Meja-meja lain tampak kosong.   Keberuntungan kedua juga ada di depan mata. Seorang wanita mengenakan jilbab menyambut dan mempersilahkan duduk. Dia juga membawa menu dan dengan melihat parasnya saya pun menegur dalam Bahasa Indonesia.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Mbak Nini demikian namanya, sudah bekerja di resto ini baru dua bulan saja. Sambil menyarankan beberapa menu favorit yang ada di resto ini, dia bercertia panjang lebar tentang kehidupannya di Macau. Menu bergambarkan Masjid, nama restoran dan juga tulisan Halal. Akhirnya dipilih “Steamed Fish and Ginger” serta menu sayuran.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sambil menunggu makanan disiapkan, saya sempatkan melihat-lihat ke dalam restoran. Di dinding dipajang sertifkat halal yang dikeluarkan oleh “The incorporated Trustees of The Islamic Community Fund of Hongkong”. Rupanya Macau tidak memiliki badan sertifkasi halal sehingga masih nebeng ke Hongkong.  

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selain sertifikat halal di dinding restoran ini juga dipajang hiasan berupa lukisan yang menggambarkan sebuah masjid tua di Xinjiang.  Ada juga peta dunia dan juga peta negri Tiongkok lengkap dengan seluruh propinsi yang ada negeri tirai bambu itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun