Segala despot dan tiran
Tdak bisa merobohkan
Mimbar kami
Keluarga Besar angkatan 66”
Acara penyerahan jenazah dari pihak keluarga ke FKUI berlangsunghikmat dan penuh haru. Upacara dipimpin oleh Dr. Ratna Sitompul , DekanFKUI. Singkatnya FKUI dan juga Indonesiatelah kehilangan salah seorang putra terbaiknya. Demikian banyak kenangan dan juga jasa yangtelah diberikan oleh almarhum Prof Santoso kepada UI maupun Indonesia.Khususnya dalam dunia penelitian dan pendidikan.
Dalam acara itu juga diceritakan kembali sejarah singkatperjalanan almarhum yang dilahirkan di Malang pada 1942 dan kemudian setelahtamat SMA di Pamekasan melanjutkan pendidikan di FKUI dan lulus pada 1968.Singkatnya beliau kemudian melanjutkan pendidikan ke berbagai negara sepertiPerancis dan akhirnya mendapatkan gelar DSc (Doctor od Science) dari KarolinskaInstitute di Stockholm, Swedia pada 1977.
Hampir seluruh hidupnya dibaktikan untuk UI baik sebagai dosenmaupun peneliti dan berbagai jabatan struktural dan fungsional lainnya. Salahsatu yang berkesan adalah kisah Prof Santoso dan Makmal yang disebut ruang biru. Konon di ruang biru inilah beliau melakukanpenelitian, praktek dan sekaligus membimbing mahasiswa pasca dan purnasarjana. Sebagai salah satu ahli dibidangpatologi anatomi, beliau juga telah menulis banyak buku dan juga jurnal baiknasional dan internasional.