Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kisah Orang Amerika yang Jadi Pahlawan di Soviet Rusia

22 Juni 2016   10:15 Diperbarui: 23 Juni 2016   01:43 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moskwa, ibukota Federasi Russia yang dulunya juga ibukota negri komunis terbesar Uni Soviet memang penuh dengan daya tarik.  Dan asyiknya lagi hampir sebagian besar terdapat di pusat kota yang bernama Lapangan Merah atau Krasnaya Ploshad.  

Pada kunjungan pertama ke Lapangan Merah tidak sempat mampir ke Mausoleum Lenin yang ternyata tutup setiap Senin,  Jumat dan Sabtu  ,serta hanya buka di pagi hari.   Ketika itu, mausoleum Lenin hanya dapat dilihat dari luar saja.  Terlihat megah, namun seperti kebanyakan bangunan dari jaman Soviet, kesan angkuh , dingin, dan angkernya bahkan tidak hilang hingga saat ini. Balutan granit dengan kombinas warna merah, abu-abu dan dasar berwarna hitam membuat mausoleum ini bertambah angker dan penuh misteri.   Di depanya tertulis nama Lenin dalam aksara Cirylic.

Rasa penasaran akan isi mausoleum Lenin lah yang membawa saya kembali ke Lapangan Merah. Kali ini  Mausoleum Lenin menjadi tujuan utama .  Untuk masuk ke mausoleum, tidak dipungut tiket, akan tetapi semua tas termasuk kamera harus ditinggalkan di ruang penitipan di dekat “Kutaifaya Tower”. Tentunya dengan membayar sejumlah Ruble.   Sehabis menitipkan tas dan kamera,  dimulailah sedikit perjuangan untuk ikut antrian yang lumayan panjang menuju ke bangunan Mausoleum. 

Ujung antrian sendiri sudah sampai di dekat Taman Alexander dengan patung dan air mancurnya yang indah.Antrian bergerak dengan perlahan namun pasti. Sedikit demi sedikit kian mendekat ke gedung mausoleum.   Setelah lebih dari satu jam mengantri, ada pemeriksaan sekuriti yang cukup ketat dan kemudian  melewati Kremlin Wall Necropolis.

Siapa sangka, lokasi paling terkenal di kota Moskwa ini ternyata merupakan tempat pemakaman.  Necropolis atau kota  orang mati di tembok Kremlin, menurut cerita pertama kali digunakan sebagai pemakaman massal sekitar 240 korban revolusi Oktober yang pro bolshevik pada 1917. Menyusuri tembok Kremlin, berderet prasasti kecil bertuiliskan nama-nama orang terpandang dalam sejarah Soviet Russia yang mendapatkan kehormatan dimakamkan di dinding Kremlin. Di antaranya terdapat nama kosmonot Yuri Gagarin yang merupakan manusia pertama yang mengorbit ke ruang angkasa pada 1961. Selain Gagarin juga ada nama kosmonot  Pavel Belyavev.

Namun di tembok ini, bukan hanya tokoh-tokoh dari Uni Soviet yang dimakamkan, tetapi  ada juga tokoh-tokoh asing baik dari Inggris. Hungaria dan bahkan Amerika.   Nama seperti  Jenő Landler,,  Bill Haywood,  Charles Rutherberg dan juga Arthur MacManus.    Setelah dipelajari lebih lanjut, nama-nama tersebut ternyata merupakan tokoh-tokoh terkenal di dunia Komunis.

Kisah tentang Bill Haywood  yang memiliki nama asli William Haywood in bahkan cukup mengharukan karena setelah  meninggal pada Mei 1928 dan dikremasi setengah abunya dimakamkan di tanah kelahirannya di Chicago, Amerika Serikat dan setengahnya lagi dimakamkan di Tembok Kremlin. 

Kisah jurnalis berkebangsaan Amerika yang bernama John Reed cukup dramatis. Menjadi waratwan perang dan menulis buku “Ten Days that shook the World” yang merupakan saksi mata Revolusi Russia, John yang juga sangat dekat dengan Lenin ini meninggal  di usia sangat muda yitu 32 tahun pada 1920 di Moskwa.  Jenazahnya mendapat penghormatan layaknya pahlawan Soviet dan dimakamkan di Lapangan Merah ini.

Sambil terus berjalan menyusuri  tembok,  di naungi pohon mirip cemara kecil , berderet pusara duabelas tokoh Uni Soviet dari berbagai era.   Dimulai  dari masa  1940 an seperti Kalinin dan Michael Frunze yang namanya dulu merupakan nama lama ibu kota Kyrgystan, Bishkek, sampai ke masa tahun 1980 seperti Brezhnev, Andropov, dan Chernenko.   Semua makam dilengkapi dengan patung dada  sang tokoh .  Yang paling menarik adalah makam Stalin lengkap dengan patung dada dengan kumis nya yang khas.

Kemudian tibalah kita di makam terbesar yang ada di kompleks Kremlin Necropols ini, yaitu Mausoleum Lenin.   Walaupun dari luara terlihat tidak begitu besar ternyata mausoleum ini  memiliki dua buah lantai di bawah tanah.    Saya mulai menuruni i anak tangga yang hanya diterangi lampu remang-remang sementara wajah-wajah dingin dengan mata yang tajam tentara Russia khas jaman Soviet terus mengawasai gerakan pengunjung.  

Satu demi satu anak tangga  di turuni dan akhirnya tbalah kami di ruang makam utama dimana di dalam keranda kaca terbaringlah sang tokoh utama.  Vladimir Ilich Ulyanov yang lebih terkenal dengan nama Lenin.  Sang pemimpin revolus Russia yang berhasil mendirikan negara komunis pertama pada 1917 dan meninggal karena serangan antung pada 1924.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun