Ketiga foto itu bernuansa muram dan seram yang menggambarkan episode kelam dalam sejarah bangsa ini setelah merdeka.  Mozaik foto yang pertama adalah peristiwa Madiun pada 1948, kemudian yang kedua menggambarkan situasi penggalian  jenazah pada 4 Oktober 1965 dan yang terakhir suasana pengadilan gembong PKI oleh Mahkamah  Militer Luar Biasa.
Selain itu juga terdapat ruang teater, perpustakaan dan ruang foto dan ruang relik berisi pakaian bekas darah yang secara gamblang menggamabrkan kekejaman yang terjadi kepada para pahlwan revolusi. Dan mengakhiri kunjungan di muesum ini kita dapatt menyaksikan sebuah panser yang pernah digunakan untuk mengangkut jenazah korban kebiadaban PKI Â dari Lubang Buaya ke RS Gatot Subroto untuk mendapatkan visum et repertum.
Dalam perjalanan kembali menuju Pinang Ranti saya termenung. Kita memang tidak boleh melupakan sejarah, sejarah kekejaman sesama anak bangsa . Dan konon sejarah itu terus menghantui negri ini bahkan setelah lebih dari 50 tahun kemudian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H