Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Chiang Kai Shek vs CKS di Cihu Memorial Sculpture Park

11 April 2016   12:03 Diperbarui: 12 April 2016   08:35 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="CKS vs CKS"][/caption]Sehabis berziarah ke mausoleum Chiang Kai Shek yang ada di Cihu, kembara dilanjutkan ke sebuah taman yang letaknya di dekat tempat arkir dan juga halte bus yang nanti akan membawa saya kembali ke Zhongli via Daxi Mausoleum.

[caption caption="papan informasi"]

[/caption]Sebuah papan berisi peta bertuliskan akasara mandarin dan terjemahannya dalam bahasa inggris bertengger di tempat ini” “Cihu Memorial Statue Park Recreation Area Map”, demikian judulnya. Terlihat denah sebuah telaga kecil dan kemudian taman dengan kluster-kluster kecil yang merupakan kumpulan-kumpulan patung.  Bahkan lengkap dengan nomer dan data tentang patung tersebut.

[caption caption="jendral berkuda"]

[/caption]Berjalan perlahan-lahan menuju taman ini melewati sebuah jembatan batu melengkung khas Tiongkok klasik yang berwarna putih, seakan-akan batin ini diajak ke sebuah tempat di awang-awang.  

Di sebelah kiri terlihat sebuah  patung besar sang jenderal yang menunggang kuda. Setelah dilihat, jenderal berjubah ini ternyata Chiang Kai Shek. Dan apabila pandangan dilemparkan ke seantero penjuru angin, yang ada adalah ratusan patung orang yang telah memerintah Republik Tiongkok, baik di daratan maupun di pulau Formosa selama sekitar setengah abad.

[caption caption="deretan patung dalam berbagai warna"]

[/caption]Patung-patung di taman ini jumlahnya sekitar 150 buah dan konon merupakan koleksi patung-patung CKS yang dipindahkan dari seluruh pelosok Taiwan.  Menurut kisah, sejak berkuasa di Taiwan pada 1949, mulailah dibangun patung-patung CKS, yang hampir semuanya terbuat dari perunggu untuk mengingatkan betapa pentingnya tokoh yang mendapat julukan sebagai generalissimo ini.

[caption caption="patung dada bertopi pet"]

[/caption]Arkian, pada tahun 2000-an, di seluruh Taiwan ada sekitar 43 ribu  patung yang bertebaran di tempat-tempat umum, di taman, sekolah, kantor pemerintah, dan juga di intalasi militer.  Namun, zaman memang berubah.  

Kalau dulu CKS begitu dipuja bagaikan dewa, kemudian dengan berubahnya angin politik maka mulai ada  usaha untuk mengubah cara pandang rakyat Taiwan terhadap mantan Presidennya yang juga sempat disangat ditakuti itu.

[caption caption="senyum khas CKS"]

[/caption]Setelah itu, usaha untuk merubuhkan patung-patung itu pun dimulai pada pertengahan pertama dasawarsa 2000an. Kemudian lahirlah Taman di Cihu ini yang menerima patung-patung itu untuk dikumpulkan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi taman patung yang unik dan menarik. Barangkali ini adalah satu-satu nya taman di dunia yang berisi banyak sekali patung namun hanya untuk satu orang yaitu CKS.

[caption caption="wounds and regeneration"]

[/caption]Saya terus berjalan, dan melihat sebuah patung yang paling besar ukurannya. Patung ini menunjukan CKS dalam posisi duduk dan uniknya tenyata lempeng-lempeng perunggunya tidak cukup sehingga masih menampakan kerangka patung. 

Mulanya saya pikir patung  ini belum selesai direkonstruksi. Ternyata patung ini dulunya berada di pusat kota Kaoshsiung dan kemudian dibongkar pada Maret 2007 untuk dipindahkan ke Cihu.  

Namun ternyata setelah sampai di Cihu tidak semua lempengan perunggunya cukup sehingga dibangun kembali apa adanya dan kemudian dinamakan “Wounds and Regeneration”. Patung ini menjadi salah satu yang paling unik dan populer di Taman Patung ini.

[caption caption="CKS mijit CKS"]

[/caption]Kemudian di salah satu sudut taman, ada bangunan yang mirip sebuah paviliun dan di depannya ada empat buah patung CKS yang diatur dengan cukup menarik. 

Patung pertama CKS dalam posisi duduk dan memakai busana tradisional Cina . Tepat di belakangnya ada lagi patung CKS dengan pakaian  militer dan berwarna hitam. 

Patung yang dibelakang ini sekan-akan sedang memijat pundak CKS yang duduk sambil tersenyum khas.  Senyuman yang membius rakyat Taiwan selama puluhan tahun.   

Sementara di dekatnya ada sepasang patung CKS dalam posisi berdiri dengan tangan kiri bertolak pinggang dan tangan kanan memegang tongkat. Posisi seperti inilah yang paling menonjol di taman ini.

[caption caption="patung CKS dalam berbagai gaya"]

[/caption]Pengaturan patung yang paling banyak adalah dalam posisi CKS yang sedang duduk atau berdiri kemudian dikelilingi oleh banyak CKS dalam posisi berdiri. 

Dengan tangan kanan memegang tongkat dan berseragam militer, baik tanpa topi maupun lengkap dengan topi, atau berpakaian tradisional Cina, sedangkan tangan kiri bertolak pinggang. Dalam posisi duduk, CKS biasanya memegang buku di tangan kiri.

[caption caption="Sun Yat Sen"]

[/caption]Namun, selain patung CKS, ternyata saya juga menjumpai sebuah patung yang sekilas mirip CKS, tetapi kalau diperhatikan lebih seksama, memang berbeda. Karena patung  CKS biasanya digambarkan sebagai pria dengan kepala yang hampir pelontos dan dengan senyum yang khas. 

Sedangkan patung ini kepalanya tidak pelontos dengan wajah yang jauh lebih tampan dan lebih berwibawa. Ternyata ini adalah patung Bapak Republik Tiongkok yaitu  Sun Yat Sen yang merupakan presiden pertama Republik Tiongkok setelah runtuhnya Dinasti Ching.

[caption caption="bust atau patung dada CKS"]

[/caption]Saya terus berjalan, kali ini bukan di bagian yang berumput, tetapi di semacam jalan dimana di tepiannya berbaris puluhan bust atau patung dada CKS dalam berbagai ukuran, warna dan gaya. Ada yang berseragam militer lengkap dengan topi. Ada juga dengan kepala pelontos, dan ada juga yang berpakaian tradisional Tiongkok.

Deretan patung dada dengan latar belakang patung-patung CKS yang sedang berdiri memegang tongkat memberikan nuansa  unik tersendiri. Seakan-akan sang jenderal sedang bermain dan menertawakan dirinya sendiri.

[caption caption="prasasti"]

[/caption]Saya sampai di bagian tengah taman. Di sini terdapat sebuah prasasti bertuliskan dua huruf Mandarin dengan warna merah.  Di dekatnya ada lagi sebuah patung berkuda dan  jembatan putih berbentuk bulan yang akan membawa kita kembali ke tempat parkir.  

Sementara apa bila kita terus berjalan ke ujung lain  taman kita akan bisa sampai ke jalan setapak yang menuju ke Daxi Mausoleum di mana jasad Mantan Presiden Chiang Ching Kuo disemayamkan.

Lalu, peristiwa apakah dalam sejarah yang dulunya sempat disembunyikan dan menjadi titik balik bagi CKS dari figur yang begitu dipuja dan didewakan menjadi figur yang ternyata banyak juga ditakuti dan dibenci.  

Kalau kita balik ke Taipei, sekarang ada sebuah Taman yang namanya Taman Perdamaian 228

Ternyata taman ini dibangun untuk memperingati kejadian pada Bulan Februari Tanggal 28 tahun 1947 di mana terjadi pembantaian sekitar 30 ribu orang. 

Peristiwa inilah yang kemudian menempatkan Taiwan dalam hukum darurat dan juga memulai sebuah periode yang disebut “White Terror” di mana ribuan orang diculik dan menghilang, dipenjarakan atau bahkan terbunuh tanpa ketahuan kuburnya.

[caption caption="jembatan batu bulan"]

[/caption]Dalam shuttle bus yang membawa saya ke Daxi Mausoleum saya merenung. Rezim komunis dan rezim militer bagaikan dua sisi mata uang . Keduanya sangat bertentangan dan saling bermusuhan, namun banyak memiliki persamaan. 

Keduanya bisa sangat kejam terhadap rakyatnya sendiri, dan keduanya juga suka mendewakan tokoh dan pemimpin yang biasanya otoriter sehingga ribuan patung didirikan  di seluruh negeri.  Namun akhirnya patung-patung itu mulai dirubuhkan ketika sejarah dan politik telah berubah.

[caption caption="senyum senyum sang jendral"]

[/caption]Nasib Patung Lenin dan Stalin di Russia, negara-negara eks Soviet ternyata hampir mirip dengan nasib patung CKS di Taiwan.   

Di Hungaria patung-patung Lenin dan Stalin dipindahkan ke sebuah Taman yang disebut Memento Park di  pinggiran Kota Budapest.  Dan patung-patung CKS di Taiwan pun menemukan tempat barunya di Cihu Memorial Sculpture Park di Daxi, Taoyuan.

Sejarah memang ditulis oleh sang pemenang dan bisa berubah dengan berjalannya sang waktu!

Cihu, Taiwan,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun