Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Amerika: Pastor, Pendeta, dan Rabbi Hadir di Peletakan Batu Pertama Masjid

13 Januari 2016   09:31 Diperbarui: 13 Januari 2016   21:23 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah itu, saya kembali ke beranda masjid dan bercakap-cakap dengan beberapa jemaah yang tadi sedang sibuk dengan barberque di halaman. Selintas sebagian besar jemaah disini keturunan Pakistan ataupun India. Dia bercerita bahwa setiap jumat malam ada “Community Gathering” untuk muslim di kawasan Sharon yang menurut statistik jumlahnya sekitar 2000 orang saja. Namun yang rutin datang tidak terlalu banyak, hanya sekitar 100 orang saja. Selain yang berasal dari anak benua India, banyak juga yang dari kawasan Timur Tengah, orang Amerika keturunan Afrika, dan juga yang berkulit putih.

Kami bercakap-cakap sambil menikmati hidangan ayam panggang, serta minuman ringan dan juga teh susu khas Pakistan yang nikmat. Kami juga diundang untuk bergabung di community gathering, namun menolak karena harus segera kembali ke Stoughton dan kemudian ke Boston.

Sambil menunggu saya juga sempatmelihat-lihat di sekitar beranda dan menemukan poster tentang penyelanggaraan umrah pada tahun 2016 dengan ongkos sekitar USD 1394 selama 7 malam di tanah suci dengan paket 2 orang sekamar. Juga ada brosur mengenai IAMC atau Indian American Muslim Council yang menceritakan kegiatan orang-orang Muslim Amerika keturunan India.

Sebuah poster lagi cukup menarik yaitu tentang ulang tahun ke 50 ICNE atau Islamic Center of New England dengan angka tahun 1964-2014.

Ketika saya tanyakan hal ini kepada orang yang tadi ngobrol di beranda diceritakan bahwa masjid pertama di New England memang didirikan oleh orang keturunan Lebanon di Quincy pada 1964. Dengan makin banyaknya muslim di kawasan New England, masjid di Quincy tidak sesuai lagi kapasitasnya sehingga pada tahun 1993 dibangunlah Islamic Center di Sharon ini.

Dengan luas tanah lebih dari 55 Acres atau sekitar 22 Hektar ,yang dulunya merupakan tempat peternakan kuda, masjid di Sharon ini cukup luas dan terdiri dari beberapa bangunan, selain ruang sholat ada juga ruang untuk kegiatan belajar, bahkan ada dapur di samping beranda. Uniknya lagi pada saat peletakan batu pertama dikisahkan bahwa lebih dari 20 pemuka agama seperti pendeta, pastor dan rabbi juga ikut hadir dan mendoakan pembangunan masjid yang cukup cantik ini.

Wah siapa sangka, kalau interfaith relationship sudah berjalan cukup baik di negri Paman Sam pada tahun 1990. Kunjungan singkat ke ICNE Sharon membuktikan bahwa sebagai tamu dari jauh biasanya kami akan selalu disambut dengan keramahan dan kehangatan yang menentramkan jiwa. Kalau mampir ke Boston jangan lupa sekedar menjenguk ke ICNE Sharon, alamatnya 74 Chase Drvie, Sharon MA 02067.

Sharon, New England, Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun