![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/05/img-7627-56625e81377b61270f41cac4.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/05/img-7631-56625eb2e7afbd9325dd8038.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
Kisah hidup sang putri ini kemudian dituliskan sebagai otobiografi yang berjdudl “Memoirs of Arabian Princess from Zanzibar”diterbitkan pertama kali dalam bahasa Jerman semasa kekasiaran Prussia. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi terkenal karena merupakan kisah pertama tentang putri dan kehidupan istana di Zanzibar yang dikisahkan dengan lengkap dan menarik. Buku memoir ini dalam bahasa Inggris dapat juga dibeli di toko buku museum.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/05/img-7633-56625d2cac92734705a7d5c6.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
Sejenak memandang ke halaman dari lantai atas istana, kita dapat melihat kompleks pemakaman para sultan Zanzibar seperti Sultan Said, Barghash, Majid, Khaled, Khalifa dan Abdullah. Sementara di kejauhan, tampak Samudra Hindia, dan juga Prison Island di mana terdapat kura-kura raksasa yang unik.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/05/img-7624-56625d48a123bd2c1bb67754.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/05/img-7635-56625d680f97733b32dd8018.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
Srone Town, Zanzibar, Akhir Mei 2015
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!