Setelah cukup lelah bersafari, kendaraan menuju ke sebuah danau dimana terdapat kawanan kuda nil sedang berendam sambil sesekali menampakan tubuhnya yang besar dan mengeluarkan suara-suara yang khas.
Tibalah waktunya untuk sejenak menikmat makan siang yang sudah dipersiapkan dari Karatu. Ketika sedang asyik makan, tiba-tiba saja burung-burung kecil beterbangan ke dalam mobil. Aroma makanan itu yang membawa burung-burung itu, yang untungnya segera dihalau oleh Jumanne. Alasannya karena khawatir disangka memberi makan hewan tadi dan akan didenda sebesar 50 USD oleh jagawana alias ranger yang kebetulan banyak berkeliaran di sekitar tempat istirahat ini.
Selesai makan siang dan beristirahat, perjalanan mencari satwa diteruskan dan kali ini kita bertemu dengan kawanan tembo sang gajah yang tampak khas dengan telinga nya yang berbentuk mirip peta benua Afrika serta gadingnya yang putih panjang. Selain gajah, ada pula kawanan kera yang sedang asyik bermain sambil saling mencari kutu. Kalau dihitung ada lebih dari beberapa ratus kera dalam berbaagai ukuran dan usia.
Tidak ada perjalanan yang abadi, akhirnya tibalah waktunya untuk meninggalkan kawah dengan menaiki jalan yang disebut “Lerai Ascent Road” yang terjal, berliku, namun penuh dengan pemandangan yang membuat kita menahan nafas antara sedikit rasa cemas bercampur rasa kagum atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam beserta isinya dengan demikian sempurna.
Dengan kendaraaan yang sama kami kembali ke Arusha, di mana perjalanan sekitar 180 kilometer dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Di sepanjang jalan, masih dapat dilihat beberapa bajaj, dan juga sekelompok anak-anak sekolah yang berjalan kaki dengan seragamnya yang berwarna oranye ungu menyala.
Ngorongoro, Tanzania, Mei 2015
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!