Tiba-tiba saja, suasana magis bagaikan memasuki lorong waktu kembali keabad pertengahan Eropa membuat saya tersihir sesampainya di Avenue des Terroirs de France no 53, di sebelah tenggara kota Paris.Beberapa penyambut tamu berupa “orang jangkung”dengan kostum badut lalu lalang dengan riang sambil mengucapkan “Bien Venue a Paris” di pintu masuk gedung “ Les Pavillons de Bercy” ini.
Ternyata gedung ini merupakan museum pribadi yang tidak dibuka untuk umum. Kami beruntung mendapat undangan khusus sehingga bisa makan malam dan menikmati suasana penuh kegembiraan yang bahkan belum tentu dapat dikunjungi oleh penduduk kota Paris sendiri.
Di dalam gedung, suasana sedikit temaram membuat cengkraman kuasa sihir lebih merasuk ke dalam hati semua pengunjungnya. Suasana yang gembira ketika minuman ringan mengalir dengan bebas dan puluhan jenis permainan tempo doeloe pun bisa dinikmati.Ada permainan balap kuda yang berasal dari Napoli. Italia, permainan adu memanah, bola billiard, dan bahkan juga tukang ramal yang dapat membaca garis tangan.
Namun yang paling menarik adalah sebuah permainan yang bernama “L’isle aux Tresors” atau Pulau Harta Karun.Permainan ini berubah sebuah meja dimana terdapat sebuah gasing dari logam lengkap degan tali dan alat pemutarnya.Tujuan permainan ini adalah memutar gasing sampai menyentuh lonceng .Untuk mencapai tujuannya sang gasing harus melewati beberapa pintu dan rintangan.
Ada beberpa meja dengan bentuk yang berbeda-beda dan saya sempat mencoba beberapa kali bermain gasing ini namun selalu gagal untuk mebuat lonceng berbunyi. Namun baik pemain maupun penonton semuanya bergembira di malam penuh magis di gedung antik di kota Paris ini.
Acara puncak adalah makan malam yang dimulai dengan hidang anggur putih dan merah ala Perancis. Roti baguet yang diluar keras di dalam lunak, serta menu pembuka hati angsa yang nikmat. Di sela-sela makan malam, pertunjukan akrobat pun dimulai. Acara makan malam kemudian ditutup dengan cake yang istimewa.“Cake ini biasanya dihidangkan pada upacara pernikahan”., demikian penjelasan orang Perancis yang duduk di sebelah saya.
Sekitar pukul 11 malam, kami pun meninggalkan “Theatre du Mervilleux” dengan berjalan perlahan sambil menikmati hembusan angin dingin menuju stasiun metro Cour Saint Emilliion.Satu pesan yang didapat dari makan malam ini. Perancis tetap bisa menjaga dan melestarikan permainan dan kesenian tradisionalnya termasuk permainan gasing yang menantangini!
Paris 12 Juni 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H