Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sobornaya Meschet: Masjid Istana di Russia yang Berwarna Biru- Lawatan ke Masjid-masjid di Manca negara (13)

27 Agustus 2011   16:54 Diperbarui: 27 September 2023   05:59 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

St Peterburg merupakan salah satu kota budaya dan bersejarah di Rusia. Kota ini menjadi ibukota para Tsar sampai ditumbangkan oleh revolusi pada 1917 yang mengubah Kekaisaran Russia menjadi Uni Soviet. 

Siapa sangka di kota para Tsar ini dapat dijumpai sebuah masjid berwarna biru yang merupakan masjid terbesar di Russia dan juga salah satu dari 25 masjid terindah di dunia. Kota yang pernah bernama Leningrad ini memang bertabur permata arsitektur kelas dunia. Selain masjid biru ada juga istana musim dingin yang sekarang menjadi museum terbesar di dunia “The Hermitage“ , St Isaac`s Cathedral dan juga Kazan Cathedral.

  Dengan Metro Terdalam di Dunia Menuju Masjid Kubah Biru

Berbekal peta lipat gratis yang diberikan resepsionis hotel, kami menuju stasiun Nevsky Prospekt di jalan paling bergengsi di kota St Petersburg. Dengan menggunakan transporasi umum bawah tanah, yaitu metro jalur 2 yang berwarna merah, hanya perlu satu sAsiun untuk sampai si stasiun Gorkovskaya. Perjalanan juga menebus terowongan di bahwa sungai Neva yang terkenal.

Muncul ke permukaan tanah melalui gedung stasiun yang berbentuk sedikit bundar, tampak sebuah taman yang cukup luas. Pemandangan di sekitar memang luar biasa. Keindahan kota St. Petersburg seakan-akan dibentangkan di hadapan. Jembatan Trinitas yang membentang di atas sungai Neva, serta Peter & Paul Fortress juga melengkapi keindahan pemandangan yang ada di sekitar kita. 

Kemudian ketika pandangan di arahkan ke timur, dari kejauhan sudah tampak dua menara yang menjulang tinggi mengapit sebuah kubah berwarna biru masjid yang dalam bahasa rusia disebut Sobornaya Meschet atau Masjid Istana atau Masjid Katedral. 

Dengan berjalan santai menyusuri trotoar dan taman, tidak terasa masjid pun semakin dekat. Cukup menyeberangi jalan , tidak terasa, kami pun sudah memasuki halaman masjid.

 

Terpukau oleh Keindahan Masjid Biru

Mengamati masjid ini dari luar sudah membangkitakan rasa kekaguman akan keindahan disain dan tampilan ekteriornya. Hampir seluruh bangunan masjid ini diselimuti oleh mosaik berwarna biru langit yang cerah. Dua menara setinggi hampir 50 meter tampak gagah mengawal kubah yang agung.

Namun, hampir tidak ada orang sama sekali di halaman yang tidak terlalu luas ini. Setelah melihat sekeliling sebentar, dari dalam pintu masjid yang tadinya tertutup, tiba-tiba muncul seorang pria setengah baya mendekati kami. Pria ini berparas campuran timur tengah dan eropa, berpakaian ghamis, berjenggot lebat. Dia tiba tiba menegur dalam bahasa Rusia.

“Assalamualaikum” Kata itu spontan terucap dan dijawab dengan fasihnya oleh seorang pria , yang kemudian kami ketahui berprofesi sebagai penjaga masjid. Dia tidak bisa berbahasa Inggris dan dengan sedikit bahasa Rusia dan Arab bisa juga komunikasi dijalankan.

Pertama-tama yang dicari adalah tempat wudu yang berada di luar bangunan utama. Sementara tempat sholat untuk wanita berada di lantai atas dan untuk pria di lantai dasar. Cukup mengucapkan “Annissa dan Arrajul” dan sang marbot sudah menunjuk ke tempat yang dicari.

Memasuki dalam masjid, Interiornya didominasi oleh mozaik berornamen bunga-bunga khas Rusia yang menutupi setengah dinding masjid. Tepat di tengah ruangan terdapat lampu kristal bulat bertatahkan kaligrafi buatan Rusia yang diperkirakan beratnya mencapai dua ton. 

Mihrabnya juga didominasi mozaik warna biru dengan motif floral. Ada beberapa hiasan kaligrafi baik di mihrab maupun tepat di atas lengkungannya. Di sebelahnya sebuah mimbar dari kayu berwarna coklat juga hadir dengan tidak kalah indahnya. Sementara hamparan sajadah dan permadani berwarna-warni menutupi lantai.

 

Sekilas sejarah masjid Biru

Setelah sholat kami sempatkan bercakap-cakap dengan bahasa gado-gado dan mencoba mencari informasi sebanyak mungkin mengenai mesjid biru ini. 

Pembangunan masjid ini dimulai pada 1910 untuk memperingati 25 tahun masa pemerintahan Abdul Ahat Khan, Emir Bukhara dari Turkistan. 

Pada saat diresmikan di tahun 1913, masjid ini merupakan masjid terbesar di Eropa dengan kapasitas lebih dari 5 ribu jemaah. Masjid yang memiliki dua menara setinggi 49 meter dan kubah berwarna biru setinggi 39 meter ini dibangun oleh Arsitek Nikolai Vasilyev meniru makam Timur Leng di Samarkand (sekarang Uzbezkistan).

Masjid sempat ditutup selama Perang Dunia II antara 1940 dan 1956 dan hanya dibuka kembali atas himbauan Presiden Soekarno kepada Presiden Kruschev pada saat beliau berkunjung pada 1956 Renovasi besar besaran selama 18 tahun yang dimulai pada 1980 telah mengembalikan kemegahan masjid ini seperti sekarang. 

 

Islam di Rusia.

Islam diperkirakan sudah masuk ke Rusia pada awal abad ke delapan di kawasan Daghestan. Kemudian mulai menyebar ke daerah lain di kawasan kaukasus. Pada saat ini, Islam dalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks yakni sekitar 21 – 28 juta penduduk atau 15-20 persen dari sekitar 142 juta penduduk.

Menurut data resmi, ada sekitar 4.750 masjid di Rusia, namun jumlah sebenarnya jauh lebih besar dan terus bertambah. Di perkirkan ada lebih dari 8000 masjid di seluruh Russia.

Mayoritas Muslim di Rusia adalah Sunni dengan menganut dua Mazhab yaitu Mazhab Shafii di Kaukasus Utara dan Mazhab Hanafi di wilayah lainnya

Setelah puas bercakap-cakap, kami mengucapkan selamat tinggal ‘Da Svidaniya” kepada penjaga masjid dan sempat melirik jadwal sholat yang ditempel di pintu masjid. Kami terpaksa menggeleng-gelengkan kepala karena magrib saja hampir jam 23.20 malam . Isya lewat tengah malam yaitu sekitar 12.40 serta subuh sebelum jam 3 pagi Sambil berjalan perlahan menuju stasiun metro Gorkovskaya perasaan batin kami berkecamuk mengagumi perjuangan dan semangat ummat muslim di St Petersburg yang terus hidup dan telah selamat melewati lebih dari 70 tahun masa komunisme yang gelap. Semoga Sobornaya Meschet, dengam warna birunya yang kemilau mampu menerangi hampir seluruh dataran Rusia yang maha luas dengan cahaya Islam.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun