Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Satu Masjid Dua Taraweh: Lawatan ke Masjid-masjid di Mancanegara (15)

28 Agustus 2011   14:50 Diperbarui: 5 Agustus 2015   20:20 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lantai dasar banyak tersedia ruangan , mungkin ruang kelas, untuk pengajian, ataupun pelajaran agama dan bahasa Arab. Interior rmasjid didominasi oleh hamparan permadani bermotif sajadah berwarna merah.dengan pola lengkungan kuning emas, Ruangan cukup luas dan dapat menampung lebih dari 3000 jemaah, Yang menarik, ruangan masjid tampak lebih luas karena hampir ridak ada tiang yang menyangga kubahnya yang besar. Dinding interior masjid ditutupi dengan hiasan motif flora berwarna abu-abu, coklat, kuning, dan putih. Perpaduan dengan warna merah karpet memberikan nuansa kesejukan tersendiri..

Mihrab sederhana melengkapi masjid ini. Di atasnya ada hiasan kaligrafi. Persis di sebelah kanan mihrab, sebuah mimbar dari kayu berukir juga duduk dengan anggunnya. Sedangkan di sebelah kiri mihrab tergantung jam elektronik yang menunjukan waktu-waktu sholat. Di sekeliling dinding , tersedia rak sederhana berisi Al Quran. Sementara itu di langit-langit sekitar kubah, banyak jendela-kaca yang memberikan penataan cahaya yang baik untuk ruangan masjid.

 

Selesai sholat, kebetulan kami berjumpa dengan jemaah dari Indonesia yang sudah menetap di Wina lebih dari 15 tahun, “Kegiatan Ramadhan di masjid ini cukup semarak. Saat berbuka puasa disediakan tajil dan makanan gratis.” Tambahnya. Sholat taraweh di masjid ini diadakan dengan dua cara untuk mengayomi semua aliran.. Di lantai atas untuk mereka yang shalat tarawih plus witir 11 rakaat dan di lantai bawah untuk yang 23 rakaat yang kebanyakan dihadiri oleh mayoritas warga muslim Turki. Sementara itu warga muslim Indonesia lebih memilih shalat di lantai atas yang 11 rakaat saja. Sebuah pelajaran berharga dapat disimak dari masjid ini adalah menghargai perbedaan dalam Islam sendiri. Tidak ada yang mengaku paling benar dan dengan menyusuri tepian sungai Donau, kami kembali ke stasiun Neue Donau. Sambil menunggu kereta di kejauhan masih terlihat menara dan kubah Masjid dua taraweh ini.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun