Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Siapa Mau Jadi Caleg Sukses 2019?

7 April 2014   18:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 6 April 2014 bertempat di Toko Buku Gramedia Pusat di Jalan Matraman berlangsung acara “Peluncuran dan Bedah Buku ‘Personal Branding” dengan tagline “Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik” karangan Dewi Haroen.

13968427511247093800
13968427511247093800

Acara yang dimulai sekitar pukul 14.30 siang ini dipandu oleh “Alvin Lie” dengan beberapa orang nara sumber yang cukup top seperti Prof Din M Syamsuddin yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia, Prof Hamdi Muluk yang merupakan guru besar psikologi politik di Universitas Indonesia, dan Dwiki Dharmawan sang musisi kondang.Sedangkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad tidak sempat datang walau namanya sudah terpampang di baleho.

13968428031859890757
13968428031859890757

Karel, sang pembawa acara memulai acara yang dihadiri cukup banyak wartawan dan blogger dengan lincah , ringan, dan penuh humor. Sementara Dewi Haroen yang juga seorang psikolog sekaligus blogger hadir lengkap bersama keluarga besar di acara ini.

13968428361955199437
13968428361955199437

Buku yang membahas tentang “Personal Branding” ini dibahas tuntas dalam acara ini yang isinya merupakan gado-gado artikel yang menguraikan segala seluk beluk bagaimana mempoles citra diri seseorang dari sudut pandang psikolgi.Namun menurut Prof Hamdi Muluk, buku ini sangat enak dibaca dan mengalir begitu saja.Pada saat yang sama Prof Hamdi juga mengaku kalah dengan Dewi Haroen karena beliau selama ini belam sempat menulis buku psikologi populer yang enak dibaca kecuali jurnal-jurnal yang isinya sangat berat dan hanya untuk kalangan terbatas saja.

13968430981181399175
13968430981181399175

Ketua MUI, Din Syamsuddin memiliki pandangan yang lain lagi tenang “personal branding”. Menurutnya seseorang harus memiliki “simaya” atau semacam inner beauty atau bahkan aura dan self esteem .Simaya yang merupakan kata yang berasal dari Bahasa Persia atau Shima dalam Bahasa Arab ini sangat berbeda dengan “Pencitraan”.Pencitraan bisa berhasil namun biasanya tidak bertahan lama karena dengan berlalunya waktu akan terkuak jati diri yang sesungguhnya.

Pembicaraan kian menarik dengan komentar dari Mas Dwiki yang mengisahkan perjuangannya memperkenalkan musik tradisional Indonesia yang biasanya dikolaborasikan dengan genre musik mancanegara.Pria yang berusia hampir setengah abad namun terlihat jauh lebih muda ini juga menegaskan bahwa bila ingin jadi caleg yang sukses seseorang harus mengabdikan dirinya dengan tulus kepada bangsa dan negara dan bukan menjadi anggota legislatif sebagai pekerjaan untuk mencari nafkah.Singkatnya seseorang harus mapan dulu secara finansial baru bisa menjadi caleg!

1396843203210623377
1396843203210623377

Diskusi tentang isi buku ini terus mengalir dengan hangatnya.Alvin Lie memberikan kesempatan untuk delapan peserta untuk mengajukan pertanyaan yang isinya beragam dan sebagian besar tentang issue hangat pada saat ini, yaitu caleg, pemilu, serta politik uang.Namun penulis Dewi Haoren sangat piawai dalam berdiplomasi dimana tidak semua pertanyaan di jawab dengan tuntas. “Semua pertanyaan anda sekalian ada jawabannya di buku ini!”,jawabnya sambil tersenyum manis sekaligus mempromosikan buku baru terbitan Gramedia ini.

1396843269407991917
1396843269407991917

Namun , acara yang menarik ini tentunya tidak akan terlaksana tanpa adanya dukungan dari tuan rumah yaitu penerbit Gramedia yang kali ini diwakili oleh Wandi S Brata.Pria berusia tengah baya yang rambutnya sebagian sudah memutih ini membuka acara dengan memberi sambutan yang penuh dengan pemikiran filsafat. Beliau mengungkapkan bahawa dengan menulis buku, maka seseorang sudah memasuki kancah keabadian. Beliau juga banyak mengungkapkan frasa dalam bahasa Latin yang kelihatannya sangat dikuasainya.

1396843299348142727
1396843299348142727

Yang paling menarik adalah tanggapan sang penulis ketika banyak komentar bahwa buku ini “terlambat” terbit.Karena sekarang para caleg sudah tidak punya waktu lagi untuk membaca buku ini dan kemudian membuat personal branding masing-masing.“Buku ini ditulis untuk para caleg yang akan maju di pemilu 2019”, tukas Dewi Haroen yang disambut dengan tepuk tangan meriah seluruh hadirin.

Jakarta, 6 April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun