Mohon tunggu...
Taufikson Abakian Julakian
Taufikson Abakian Julakian Mohon Tunggu... Buruh - Mantan foto model yang terzalimi

Teramat sangat menyayangi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Anakan Ikan Arwana Silver Albino, Belum Berarti Sudah Mati

7 Januari 2020   19:05 Diperbarui: 7 Januari 2020   19:26 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi-lagi aku beruntung. Kemudian rugi. Saat penawaran terbatas, aku dapat empat dengan harga hemat. Cuma lima ratus ribu, satu. Aku merasa untung dua ratus ribu. Akan tetapi seperti yang kukatakan; setelah untung, kemudian rugi. Tiga anak ikan itu belum sempat berarti. Lagi-lagi mati. Yang hidup tinggal satu. Jalan membeli mobil bekas, amblas. Bagaimana mungkin lagi berani mimpi mobil baru yang berkelas.

Banyak orang memberi nasehat. Dalam usaha tak boleh berputus asa. Dalam hal ini aku taat. Maka ketika dana ada, aku tak peduli dengan harga ikan yang sudah dua kali lipat. Satu koma lima juta. 

Aku membeli lima. Untuk menambah ikanku yang ada. Kali ini tak lagi disertai hayalan tentang Lexus, Pajero, Toyota, Mitsubishi, dan Honda. Atau merek lainnya. Aku murni berusaha.

Namun kejadian yang sama terulang kembali. Walaupun level kecewa tak seperti pertama kali. Pada pembelian yang ketiga ini hanya satu saja yang belum sempat berarti dan mati. Aku sudah kebal dengan musibah yang yang seperti ini. Empat yang bertahan hidup, itulah calon sumber rezeki.

Namun terdengar kabar yang membuat gundah. Harga ikan perlahan-lahan melemah. Bursa terendah menyentuh angka seratus lima puluh ribu rupiah. Itu pun tak laku. Hampir tak ada yang berani berspekulasi membeli. Pasar menahan diri. Sebagian beranggapan bisnis ikan itu akan berakhir cukup sampai di sini. Layaknya lirik sebuah lagu atau puisi patah hati.

Sampai akhirnya. Sampai akhirnya harga ikan itu bergerak ke tren positif. Pengepul yang dulu senyap tiarap, kini beraksi kembali. Sehingga setahun belakangan harganya stabil di atas dua ratus ribu. Ikan yang biasa beranak seratusan ekor itu, sekali panen bisa dua puluh jutaan. Prospeknya masih menjanjikan. Walaupun konversinya bukan lagi Lexus dan Pajero, kan cukup lumayan. Harapan bahwa, ikan itu akan tetap ada yang membeli, kini bersemi kembali.

Dua minggu lalu, mantan penghayal Lexus dan Pajero ini nekad lagi. Lima belas ekor ikan dengan harga 250-an berpindah akuarium dari seorang teman. Namun rugi telah menjadi langganan diri ini. Lima belas ekor ikan itu, belum sempat berarti, semuanya mati. Semuanya!

Alhamdulillah! Sampai saat ini saya tidak pernah percaya dengan yang namanya rasi. Karena rezeki tak bisa dianalisa menggunakan matematika. Sebuah kalimat motivasi impor akan tetap saya pertahankan. "Dig a little more". Terjemahan bebasnya: "nanti saya akan membeli lagi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun