Mohon tunggu...
Muhamad Taufik Poli
Muhamad Taufik Poli Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Pembangunan Indonesia Manado

Studi Ilmu Politik Email: taufikpoli0805@gmail.com Manado, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memaknai Kembali Kebebasan

7 September 2019   09:54 Diperbarui: 26 November 2019   00:58 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moralitas masyarakat ini kemudian membawa pada rasa menghargai kebebasan dan tidak melanggar kebebasan. Ini hal yang memang seharusnya terjadi seperti ini, tetapi karena kondisi sosial di dalam masyarakat berbeda-beda, hasil akhirnya juga akan berbeda, karena setiap kondisi mengharuskan penyesuaian untuk menghargai kebebasan. 

Kita dapat mengandaikan dimana situasi masyarakat yang kacau, tingkatan tingkat kriminalitas yang tinggi, mengharuskan kita siap sedia dengan ancaman terhadap diri, ketika ancaman datang maka upaya menangkal ancaman menjadi solusi, berbagai kemungkinan datang, misalnya membunuh lawan. Dalam situasi semacam ini suatu hal yang mustahil untuk saling menghargai kebebasan sedangkan ancaman kebebasan pribadi terancam.

Untuk menjawab pertanyaan "seberapa besar pengaruh kebebasan dalam kehidupan ?" akan dijawab. Kebebasan dapat dibagi menjadi dua untuk menjawab pertanyaan ini. Pertama, kita dapat merumuskan pengaruh kebebasan dalam kehidupan secara positif. Pengaruh positif kebebasan dalam kehidupan jelas adanya. 

Pengaruhnya adalah penggunaan kebebasan menghantarkan manusia pada kondisi sikap untuk mengoptimalkan kebebasan itu, ekspresi, pikiran, pendapat, dan hal-hal fundamental sebagai hak yang tidak bisa dicabut dalam diri seseorang. 

Pengaruh negatif kebebasan paling dasar adalah jika kebebasan dimaknai sebagai kehidupan semaunya sendiri dan acuh terhadap akibat dari kebebasan itu, akan menghantarkan pada kenyataan bahwa, akibat makna kebebasan itu, manusia menentukan kehidupan dengan cara dictatorial dan tanggung jawab social akan kebebasan tidak akan mendapatkan tempatnya. Artinya kebebasan menjadi bebas sebebas bebasnya dan implikasi kebebasan itu tidak perlu lagi dipertimbangkan.

Dari uraian diatas itu, jelaslah kebebasan harus dimaknai secara matang dan mempunyai orientasi yang jelas menjalankan kebebasan. Hal postif dan hal negatif dalam kebebasan merupakan hal yang sangat nyata dan tidak bisa untuk tidak ada. 

Dia senantiasa ada dalam tubuh kebebasan itu dan siap untuk dijalankan dengan cara apapun. Disini letak yang paling tepat untuk memperhatikan bagaimana seharusnya kebebasan dijalankan.

Kebebasan hadir dalam kondisi masyarakat yang bertanggung jawab menggunakan kebebasannya. Masyarakat sudah harus dewasa jika ingin menjalankan kebebasan sebagai suatu jaminan disiplin menggunakan kebebasan. 

Seseorang tidak bisa dan tidak akan pernah bisa menuntut kebebasan dalam masyarakat sedangkan ia tidak bertanggung jawab akan kebebasannya. Egoisme kebebasan tidak akan menjamin penggunaan kebebasan secara bijak, itu akan berakibat terhadap kebebasan yang lain.

Secara sederhana, kebebasan dibatasi oleh kebebasan lain. Dan penuntutan kebebasan yang total tidak bisa diterima dalam kondisi masyarakat modern. 

Orang bisa saja menuntut kebebasan, dan itu tidak salah, tetapi kebebasan yang total sesungguhnya bukan kebebasan, tetapi sifat dictatorial seseorang untuk merampas kebebasan dengan dalih hak untuk bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun