Selanjutnya perhatian dan dukungan hendaknya terus diberikan secara terukur bagi anak autis dalam menjalankan aktifitasnya, artinya tidak boleh terlalu di tekan, dan juga tidak boleh terlalu dipenuhi semua keinginan dari sang anak autis tersebut.
Ketika kita menjumpai atau mengalami disaat ada anak dengan autis dengan kondisi tantrum atau sedang meluapkan emosinya, yang pertama harus kita lakukan ialah pastikan tidak terjadi kerumunan atau keramaian di sekitar anak autis tersebut. Lalu ketika sedang menangani anak autis, pastikan intruksi berasal dari 1 orang saja.
Bersamaan dengan hal – hal yang boleh dilakukan ketika menangani anak autis, ada beberapa hal juga yang tidak boleh dilakukan saat menenangkan anak autis. Yaitu seperti terjadinya kerumunan, yang justru akan semakin membuat anak autis terpicu. Ketika keramaian terjadi di sekitar anak autis, mereka akan kebingungan dan tidak bisa fokus terhadap intruksi yang diberikan.Â
Lalu biasanya ketika terjadi keramaian, akan ada beberapa orang juga yang berusaha untuk menenangkan anak autis tersebut, yang dimana hal itu tidak boleh dilakukan.Â
Ketika sedang menangkan anak autis, pastikan diri anda tidak gegabah, dan biarkan 1 orang saja untuk menenangkan anak tersebut. Seperti contoh, kita tidak boleh mencoba menghibur anak autis dengan nyanyian, intruksi, dan suara, yang dimana hal tersebut hanya akan menjadi distraksi bagi anak autis.Â
Ketika menenangkan anak autis, kita juga dilarang melakukan sentuhan mendadak pada bagian tubuh anak penyandang autis. Hal diatas dapat menjadi hal yang boleh dilakukan, ketika hal tersebut dilakukan oleh 1 orang terapis tanpa ada gangguan dari pihak lain.
Masih dalam pembahasan hal yang tidak boleh dilakukan pada anak autis. Adalah ketika orangtua anak autis selalu mengikuti kemauan anak agar tidak marah. Hal ini bisa dibilang sebuah kesalahan yang sering dilakukan para orang tua pada anak penyandang autis.Â
Dengan orang tua yang selalu mengikuti keiginan anaknya, bertambah pula tuntutan anak anak kepada orang tua. Seringkali dalam kehidupan orang tua dan anak penyanding autis, orang tua menjanjikan sesuatu apabila anaknya berperilaku baik.Â
Hal ini menjadi terstuktur dalam diri anak. Tapi sering pula, orang tua lupa akan janjinya. Sehingga anak akan rewel kembali dan tidak lagi percaya kepada orang tuanya.Â
Hal terakhir yang tidak boleh dilakukan pada anak autis adalah memberi anak makanan tepung dan susu. Kandungan protein dan kasein akan membahayakan jaringan saraf anak autis.
Bergeser sedikit dari tema yang Kita bahas, ada beberapa hal menarik yang penting untuk Kita ketahui mengenai anak penyandang autis. Yaitu tantrum dan meltdown. Kedua hal tersebut, memiliki kesamaan, namun tidaklah sama.