Pendidikan politik diringkas ke dalam kampanye-kampanye yang gegap gempita, riuh oleh berita bohong dan sama sekali tidak mencerahkan. Bahkan pada titik yang paling parah, partai politik menjadikan masyarakat konstituennya semata sebagai obyek politik lima tahunan.
Salah satu contoh kemenangan oligarki politik di Indonesia yaitu pada tanggal 26 September 2014 DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang kontroversial, yaitu RUU Pilkada setelah melewati dan mengabaikan berbagai penolakan dari beragam elemen masyarakat.Â
Pasca-UU itu disahkan, gelombang penolakan tidak menjadi surut, justru semakin membesar dan meluas.Â
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya konsolidasi, aksi-aksi demonstrasi, maupun hashtag-hashtag di media sosial. isu yang sentral dalam penolakan atas UU Pilkada ini terkait dengan adanya upaya penutupan ruang politik dalam iklim demokrasi di Indonesia saat ini.
Berbagai gerakan ini melihat bahwa pengesahan UU Pilkada merupakan manifestasi bangkitnya tendensi politik Orde Baru. Dalam kerangka ekonomi politik, ini terkait dengan upaya transformasi Oligarki yang berusaha merebut ruang demokrasi rakyat untuk mempertahankan posisinya.Â
Oleh karena itu, dalam gerakan-gerakan penolakan UU Pilkada, argumen "Tolak Oligarki Orde Baru", semakin menguat. Namun demikian, Oligarki ini susah untuk diidentifikasi siapa dan ditunjuk hidungnya secara langsung.Â
Juga, konsep ini masih asing dalam dunia sehari-hari masyarakat kita. Oleh karena itu, tidak semua orang memahami apa yang disebut Oligarki.
Menurut LIPI bahwa salah satu penyebab menguatnya oligarki politik Indonesia akibat adanya warisan Orde Baru dalam sistem ekonomi politik.Â
Aktor politik, bisnis, dan birokrasi berkoalisi untuk menghasilkan kebijakan yang jauh dari kepentingan rakyat. Ini memberi pesan bahwa hampir dibalik semua sebuah pengesahan kebijakan, ada pemodal yang menjadi salah satu penyebabnya.
Koruptor Kuat, Korupsi Diternak
Korupsi merupakan salah satu isu yang paling rumit dalam sejarah kehidupan manusia. Ia memberikan implikasi negatif dan buruk terhadap kehidupan manusia secara khusus dan terhadap keberlangsungan suatu wilayah.Â