Mohon tunggu...
Taufik Himawan
Taufik Himawan Mohon Tunggu... Lainnya - tinggal di kab semarang kecamatan susukan

kuliah di uksw salatiga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya dan Pasca Panen Tanaman Tomat dan Jamur Tiram

4 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 4 Juli 2024   08:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Penyimpanan
Tomat sebaiknya disimpan pada suhu antara 10-15C dengan kelembaban relatif sekitar 85-90% untuk memperpanjang umur simpan. Penyimpanan pada suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan buah dan menurunkan kualitas.

Kesimpulan
Budidaya dan penanganan pasca panen tomat memerlukan perhatian khusus untuk menghasilkan buah yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi. Melalui pemilihan bibit yang tepat, pengelolaan lahan yang baik, pemeliharaan yang intensif, serta penanganan pascapanen yang benar, diharapkan petani dapat memperoleh hasil yang maksimal dari budidaya tanaman tomat.

Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jenis jamur yang populer dibudidayakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Jamur ini digemari karena rasa dan teksturnya yang lezat, serta kandungan gizinya yang tinggi. Budidaya jamur tiram relatif mudah dan dapat dilakukan di berbagai tempat, menjadikannya pilihan yang baik untuk usaha kecil dan menengah.

Tahapan Budidaya Jamur Tiram

1. Persiapan Media Tanam
Media tanam yang umum digunakan untuk budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu. Media tanam harus disterilisasi terlebih dahulu untuk membunuh patogen yang bisa menghambat pertumbuhan jamur.

**Bahan-bahan yang diperlukan:**
- Serbuk gergaji kayu
- Dedak padi
- Kapur (CaCO3)
- Air

Proses Pembuatan Media Tanam:
1. Campurkan serbuk gergaji dengan dedak padi dan kapur dengan perbandingan 80:20:1.
2. Tambahkan air hingga kelembaban media mencapai 60-65%.
3. Masukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik (baglog) dan padatkan.
4. Sterilisasi baglog dengan cara dikukus pada suhu minimal 90C selama 8-10 jam.

 2. Inokulasi
Inokulasi adalah proses memasukkan bibit jamur ke dalam media tanam yang telah disterilisasi. Proses ini harus dilakukan di ruangan yang bersih untuk mencegah kontaminasi.

Langkah-langkah Inokulasi:
1. Buka baglog yang sudah disterilisasi.
2. Masukkan bibit jamur tiram ke dalam baglog.
3. Tutup kembali baglog dan simpan di ruang inkubasi.

 3. Inkubasi
Inkubasi dilakukan untuk menumbuhkan miselium jamur di dalam media tanam. Tempatkan baglog di ruangan dengan suhu 24-28C dan kelembaban 70-80%. Proses inkubasi memakan waktu sekitar 30-40 hari hingga baglog penuh dengan miselium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun