Setelah selesai satu kuplet, lagu dilanjutkan pada kuplet berikutnya yang ditandai dengan fill in dari cajon yang sama persis sebagaimana dimainkan ketika hendak memasuki kuplet pertama. Lagu kemudian dilanjutkan pada kuplet kedua dengan rangkaian melodi, filler, serta iringan harmonis maupun ritmis yang lagi-lagi sama persis seperti pada kuplet pertama. Setelah kuplet kedua selesai, lagu langsung ditutup dengan coda yang tersusun atas rangkaian sinkopasi sebagaimana pada bagian intro, kemudian diakhiri dengan kadens sempurna atau pada akor Am. Adapun untuk lebih jelasnya bagian coda dapat dilihat pada notasi berikut ini, tepatnya mulai dari ruas birama 38.
Â
Apabila dilihat dari aransemennya, terlihat jelas bahwa kelompok mahasiswa Pendidikan Seni Musik UNNES angkatan 2022 menyajikan lagu "Arjuna" karya Dewa 19 dengan berorientasi pada aransemen aslinya. Ini merupakan suatu hal yang dapat dibilang sangat unik dan kreatif, di mana Feleryo selaku arranger berusaha mengadaptasi bagian-bagian dari aransemen aslinya ke dalam kemasan musik dengan instrumen yang berbeda. Unsur yang paling identik dari lagu ini terlihat pada pianika 2. Di sini pianika 2 memainkan filler sebagaimana filler yang dimainkan oleh gitar dengan efek distorsi seperti pada rekaman aslinya. Filler dari recorder juga sangat identik dan dimainkan sama persis seperti string dari synthesizer pada rekaman aslinya. Begitu juga iringan ritmis dari cajon dan iringan harmonis dari gitar pengiring, di mana instrumen-instrumen tersebut memainkan bagian-bagian yang mengacu pada aransemen aslinya. Hal yang berbeda di sini adalah intro dan coda, di mana dalam lagu ini diciptakan intro baru yang penuh dengan sinkopasi, begitu juga pada bagian coda. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa sisi kreatif sang arranger sangat terlihat dalam lagu ini.
Selanjutnya mengenai penyajiannya, lagu "Arjuna" karya Dewa 19 berhasil dibawakan oleh kelompok mahasiswa Pendidikan Seni Musik UNNES angkatan 2022 dengan kekompakan yang cukup baik untuk ukuran ansambel, walaupun tampak sedikit kesalahan nada dari salah satu pianika seperti pada kalimat tanya bagian verse kuplet pertama atau tepatnya dua birama setelah memasuki lagu, sehingga terdengar sedikit fals karena terdapat nada yang berbenturan. Tone pada violin juga terkadang sedikit kurang tepat. Namun demikian hal tersebut tidak terlalu memengaruhi jalannya penampilan, karena banyaknya instrumen yang dimainkan sehingga dapat saling menutupi dan saling melengkapi.
Terlepas dari ketepatan nada, terdapat beberapa hal lain yang sekiranya perlu menjadi catatan bagi penulis, yang pertama adalah tempo. Terlihat pada bagian awal tepatnya pada peralihan intro menuju lagu, bahwa pada bagian tersebut tempo tidak konsisten. Ketika memasuki lagu tempo secara tiba-tiba berubah menjadi lebih cepat, sementara dalam partitur tidak terlihat adanya tanda perubahan tempo. Namun setelah memasuki lagu akhirnya tempo tetap konstan hingga bagian coda. Yang kedua mengenai dinamika dari masing-masing instrumen, di mana seluruh instrumen memainkan bagiannya dengan volume yang sama, terutama pada pianika 2 yang seharusnya hanya mengisi filler akhirnya tampak seperti berkejar-kejaran dengan melodi utama. Untuk mengatasi hal ini alangkah baiknya arranger memberikan tanda yang lebih jelas sehingga lebih mudah dipahami oleh pemain, begitu juga bagi pemain agar tetap memperhatikan perannya dalam penyajian. Kemudian yang ketiga adalah kurangnya unsur harmoni, di mana pada penyajiannya unsur harmoni hanya terdapat pada gitar yang tentunya suara yang dihasilkan akan tertutup oleh instrumen lain yang jumlahnya lebih banyak, terutama pianika. Dengan adanya 4 instrumen pianika seharusnya memungkinkan untuk menghasilkan harmoni dari pianika dengan tidak mengorbankan melodi utama maupun fillernya.
Kesimpulan
 Secara keseluruhan, penampilan ansambel pada lagu "Arjuna" karya Dewa 19 oleh mahasiswa Pendidikan Seni Musik UNNES angkatan 2022 ini merupakan upaya yang patut diapresiasi. Mereka berhasil menghadirkan sebuah karya yang cukup unik dengan mengadaptasi lagu rock populer ke dalam format ansambel musik sekolah. Aransemen yang dibuat juga cukup kreatif, dengan mengadaptasi bagian-bagian dari aransemen aslinya ke dalam kemasan musik dengan instrumen yang berbeda sepert instrumen pianika, recorder, violin, gitar akustik, dan cajon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H