Mohon tunggu...
taufik hidayat
taufik hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Aktivis politik dan penggiat pendidikan

Pernah menjadi anggota DPRD Kota Banjarmasin periode 1997-1999, 1999-2004 dan ketua DPRD Kota Banjarmasin periode 2004-2009. Sekarang aktif sebagai ketua BPPMNU (Badan Pelaksana Pendidikan Ma'arif NU) Kota Banjarmasin dan ketua Yayasan Pendidikan Islam SMIP 1946 Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Puisi Lagi, Dunia Lama Kini Kembali

20 Oktober 2020   22:48 Diperbarui: 20 Oktober 2020   22:57 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, aktifitas membuat puisi memang sesuatu yang secara khusus dilakukan. Beda jauh dengan sekarang, bikin, upload, selesai.

Selain diantar ke RRI Nusantara 3 Banjarmasin itu, yang lumayan juga jauhnya dari rumah, puisi karyaku pernah juga kukirim via pos ke  majalah Panjimas di Jakarta. Alhamdulillah, puisiku dimuat dan aku dapat kiriman majalahnya beserta weselpos untuk honornya.

Artinya, lagi-lagi aktifitas menulis puisi itu adalah sesuatu yang serius dilakukan. Bayangkan anak smp dengan kondisi orang tua yang jauh dari berkecukupan, mau merogoh kantong untuk beli pranko.

Sayangnya, aktifitas ini tidak berlangsung lama, karena aku pindah ke dunia lain. Dunia yang jauh dari rasa seni. Aku pindah jalur. Aku masuk ke jalur pendidikan yang jauh dari dunia seni budaya.

Pada masa smp itu, aku sekolah di sebuah madrasah setingkat PGA 4 Tahun. Berarti, kalau tetap melaju di jalur ini, akan melanjutkan ke PGA 6 Tahun, Kalau lanjut lagi sesuai jalur, kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN. Berarti tetap berada di jalur pendidikan, Berarti akan selalu dekat dengan dunia seni budaya, dan insya Allah akan tetap dekat dengan puisi.

Tanpa bermaksud menyesali, hanya sekedar menceritakan, Aku yakin kita boleh merencanakan, tetapi Allah SWT yang berhak untuk menentukan. Semua pasti ada hikmahnya. Singkat cerita, aku bukan lanjut ke PGA 6 Tahun, tetapi masuk ke sebuah smk farmasi, SMF-ISFI Banjarmasin.

Nah, di smk farmasi inilah aktifitas menulis puisi itu berhenti. Aku betul-betul harus konsentrasi belajar untuk mengikuti pelajaran di sana, dengan mata pelajaran yang sangat banyak. Bisa jadi hampir 2 x banyaknya dari sma, dan insya Allah juga masih lebih banyak dari smk yang lain.

Di sma dan smk pada umumnya, orang hanya belajar dua bahasa,  Indonesia dan Inggris.  Di smk farmasi kami  juga harus belajar bahasa Latin. Bahasa yang tidak hidup lagi dalam dunia pergaulan, tetapi hidup dan dipelihara di dunia ilmu pengetahuan.

Anda tentu sering mendengar istilah "obat generik", itu berarti obat masih dengan nama aslinya, memakai bahasa latin. Contoh, Acetaminophen. Itu nama generik atau nama dalam bahasa latin dari Paracetamol dan Panadol. Sedang Paracetamol dan Panadol dikenal sebagai obat paten. Nama dagang dari perusahaan farmasi tententu.

Sebuah nama latin dari obat tertentu, biasanya memiliki banyak nama paten. Di dunia farmasi dikenal dengan sebutan sinonim. Ini harus dihapalkan oleh pelajar farmasi seperti aku waktu itu,

Pelajaran lain begitu juga, relatif lebih banyak dari sekolahan lain. Khususnya ya pelajaran kefarmasian itu sendiri. Ditambah praktek meracik obat, yang memerlukan konsentrasi tingkat tinggi. Kesalahan disini, bisa membahayakan nyawa orang, saat kita bekerja nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun