Ibu Eli Halimah, di grup wa swasta -- grup inisiatif sendiri, bukan buatan admin KMO -- Grup Bikin Antologi KMO 35, memang diberi gelar sebagai ibu wasit. Ya, karena beliau yang paling kuat dedikasinya untuk memberikan masukan terhadap naskah teman-teman yang dikirimkan.
Sambutan teman-teman yang begitu menyenangkan itulah yang membuat aku  kembali tertarik untuk menulis puisi lagi. Apalagi menulis puisi itu, seperti kata Pak Cah dalam tulisannya itu,  adalah salah satu cara kita untuk menelisik ke dalam diri sendiri. Kondisi diri kita tercermin penuh lewat puisi.
"Good..." Kata Pak Cahyadi Takariawan.
Komentar itulah yang membuatku hampir melompat kegirangan. Bagiku itu tentu bukanlah komentar sembarangan. Bukan komentar basa-basi untuk sekedar menyenangkan.Â
Pak Cah tentu tidak mau sembarangan mempertaruhkan kredibilitas beliau sebagai guru sekaligus penulis kenamaan, untuk menulis komentar asal-asalan.
Antusias menulis puisi ternyata juga menghinggapi teman-teman di KMO Basic Batch 35. Secara beramai-ramai mereka membuat puisi berantai berikut ini.
Menunggu Waktu
Aku tak tahu
Siapa gerangan engkau
Yang selalu hadir di bilik ingatanku
Tapi