Terpaksa rindu ini aku pendam Sampai ia menyatu dalam pertemuan.
Ya, pertemuan
Walau hanya khayal dan mimpi.
Terima kasih Tuhan
Di sini Engkau kumpulkan aku dan rinduku
Hanya satu pintaku
Semoga ini menjadi awal yang baik untukku
***
Penulisan puisi itu semoga tidak hanya semata-mata pertanda jiwa seni berpuisi kembali bergelora, tetapi lebih jauh dari itu, sebagaimana harapan Pak Cah, kami semua bisa lebih mengenal diri. Â
Bukankah mengenal diri itu memang sangat penting. Bukankah ada ungkapan man arofa nafsahu, arofa robbahu (siapa yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya).
Ya, menulis puisi bukanlah sekedar merangkai kata-kata indah mempesona tanpa makna. Namun, tentunya ekspresi dari perenungan yang mendalam terhadap berbagai keadaan yang menarik perhatian.Â