Ketiga adalah golongan yang rindu akan bulan Ramadan. Beberapa bulan sebelumnya mereka menyambut dengan sukacita. Mereka berpuasa sunah untuk melatih diri. Bulan Ramadan selalu terngiang-ngiang di hati mereka. Mereka sibuk mengkhatamkan Al Quran, bersedekah, zikir dan memperbanyak amal ibadah.
Ketika menjalani Ramadan, mereka melengkapinya dengan ibadah tambahan. Hati mereka luluh lantak dengan hanya melihat mereka yang bersimpuh di tengah jalan atau pinggir jalan untuk sesuap nasi. Mereka adalah pemilik hati yang lembut dan mudah memberikan senyuman. Mereka menjaga lisan, pikiran dan pendengaran dari hal yang zalim. Tidak ada musuh di hati mereka. Tidak ada dendam dan duka cita. Mereka menyebut nama Allah dengan jamak dan mengagungkan kenabian Muhammad SAW dengan santun.
Maka berita gembiralah bagi mereka. Sebab Nabi Muhammad bersabda dari riwayat Imam Nasa'i yang berbunyi, "Siapa yang bergembira dengan datangnya Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya dari semua neraka." Dengan bergembira menjelang Ramadan saja ganjarannya demikian dahsyat yakni terbebas jasadnya dari sentuhan api neraka bahkan di semua pintu neraka, apalagii jika dengan senang menjalani ibadah puasa.
Mereka yang beruntung di bulan Ramadan adalah mereka golongan orang yang senang menyambut Ramadan dan tulus ikhlas menjalani puasa Ramadan serta menjadi pribadi taat setelah Ramadan. Mereka menjadikan Ramadan sarana untuk belajar memperbaiki diri dan batu loncatan untuk menjadi insan yang lebih baik di bulan selanjutnya Syawal, Zulkaidah, Zulhijjah dan seterusnya.
Apakah kita golongan yang terakhir, beruntunglah kita. Aaamiin.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H