Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Perpisahan Darimu

7 Januari 2024   12:41 Diperbarui: 7 Januari 2024   12:44 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ketika hendak menulis pesan itu diriku tidak berada dalam pandanganmu, kau menulis kata-kata perpisahan, begitu hanyut airmata ini karena semua sudah harus berakhir

kau berpesan agar aku menjaga diri - ah, kau tega bilang begitu dengan kenyataan kau yang tidak menjagaku. kau katakan kita tidak lagi bisa hidup dalam bayangan kecemburuan, cemas dan nanar tiap kali bisikan busuk menyelinap

kau bayangkan saja, di saat kau tidak ada, apa benar aku melakukannya, apa perlu kabar burung hinggap dan menyulut emosimu

Baca juga: Permohonanmu

aku

dan kamu

kita sudah berjanji bahwa kita akan selalu bersama dan saling menjaga, anggap saja aku tidak membaca surat perpisahan darimu: aku mau kau disini, selamanya... 

When I was about to write that message, I was not in your sight, you wrote words of farewell, so lost in tears because everything had to end

You told me to take care of myself - ah, you have the heart to say that with the fact that you didn't take care of me. You say we can no longer live in the shadow of jealousy, worry and despair every time a foul whisper sneaks up

Just imagine, when you're not around, is it true that I did it, is there a need for rumors to land and ignite your emotions?

I

and you

We promised that we would always be together and take care of each other, let's just say I didn't read your farewell letter: I want you here, forever...

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun