Mohon tunggu...
TAUFIK HIDAYAT
TAUFIK HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Love, Bless and Dreams Comes True ❣️

Guru di MA Al-Azhar Asy-Syarif Sumatera Utara. Terima kasih yang sudah vote dan kasih komentar. Salam Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Senafsu Itukah Muhaimin Iskandar?

2 September 2023   21:44 Diperbarui: 2 September 2023   22:06 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhaimin Iskandar dikenal politisi yang ulet. Keinginan dan obsesinya seperti harus jadi kenyataan. Yenny Wahid, anak mendiang Gusdur mengatakan bahwa dia politisi yang hebat - saking hebatnya dia mengkudeta gurunya sendiri. 

Sambil mengunyah kacang rebus, aku tersenyum. Apalagi mendengarkan press conference mantan Presiden SBY yang mengatakan, "Demokrat ditelikung dan ditinggalkan".

 (Foto CNN Indonesia) 
 (Foto CNN Indonesia) 

Pertunjukan yang seru dipertontonkan. Agak vulgar memang. Tapi biarlah. Agar masyarakat tahu bagaimana politik di atas sana. Tiada yang abadi. Yang abadi adalah KEPENTINGAN. 

Setakat ini, tentu rakyat hanya bisa menonton dan bergunjing dalam bingkai praduga dan semua konspirasinya. Meski politik kadang berbau amis, kotor, licin dan menjijikkan - namun, dari politik pula terlahir sejarah dan ketetapan sebagai kebijakan. 

 (Foto CNN Indonesia) 
 (Foto CNN Indonesia) 

Ada yang baik ada pula yang buruk. Ah, kacangku separuh habis. Aku menyisihkan kulitnya agar leluasa kumakan isinya. Kacang oh kacang kenapa kau lupa pada kulitmu? 

Muhaimin Iskandar menang diantara beragam bursa. Ia terpilih lantaran memiliki pengaruh di pemerintahan, di akar rumput NU juga PKB. Maaf, PKB versi Muhaimin - kata Yenny Wahid. 

 (Foto CNN Indonesia) 
 (Foto CNN Indonesia) 

Nafsunya terulang bagaimana ia ingin menguasai PKB, ia juga sedari awal koalisi begitu ngotot menjadi cawapres. Bahasa di media juga bukan main frontalnya. Ia seorang ambisius yang nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun