Hmmm, apakah hipotesa itu bisa diterima? Lontaran Eng Hian hanya membuat publik seolah akan memahami bahwa kualitas anak didiknya sebenarnya bagus, tapi tidak keluar di lapangan maka jangan dipermasalahkan dan tolong biarkan sang waktu yang akan menjawabnya.
Intinya WD sudah 100 persen bagus? Cuma keluar 30 persen saat pertandingan. Jadi jangan mengkritik. Biar waktu yang akan menjawab alih-alih akan juara.
Mereka takut kalah? Buktinya kalah terus malah. Kalau takut kalah, tentu akan berusaha sebaik mungkin agar tidak kalah dan mengeluarkan seluruh kemampuan bukan hanya 30 persen dan 70 persen tinggal kenangan dan kisah di dalam keperluan berita.
Netizen
Di grup badminton BWF misalnya, netizen mengatai Apriyani sebagai pemain yang tidak memiliki smash yang kuat alias smash ngambang. Namun boleh jadi itu disebabkan cedera yang dulu ia alami.
"Dia Apriyani Rahayu, pencetak sejarah WD Indonesia pertama yang berhasil menjuarai olimpiade bersama Greysia Polii pada tahun 2020. Sekarang berpasang dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, namun performanya sedang menurun akibat cedera bahu yang ia alami." ujar BL Merek Zaribreg
Lihat peringkat pemain ganda putri Indonesia, cukup mengkhawatirkan dengan penampilan yang hanya 30 persen tersebut. Tiga pasangan utama yang berada di top 30 tersebut mengikuti lebih dari 14 turnamen yang artinya mereka mendapat poin dari kerajinan mengikuti turnamen walau hasilnya tidak pernah juara.
Semoga Eng Hian Lebih Jujur dan Konkret!
*****