"Dengan kata lain, jika salah satu negara mau berinvestasi, ia bisa memenangkan semua medali emas (sungguh tidak adil) " kiriman komentar dari Guangdong.
"Itu lucu, " kata warga Guangdong lain.
"Game seperti itu sangat membosankan, " sambar warga Chongqing.
"Lakukan seperti liga, (asal comot pemain luar) "
"Sepertinya Kamboja dan Amerika Serikat bisa memiliki kewarganegaraan ganda, jadi harus lebih banyak paspor, " komentar warga China lainnya.
Hal ini memang dikonfirmasi oleh wartawan kawan asal Indonesia A. Ainur Rohman di twitter pribadinya. Ia mengatakan biasanya Kamboja jadi bulan-bulanan dalam bermain basket kini dengan pemain naturalisasi dengan komposisi asing yang sangat dominan bisa meraih medali.
Timnas basket Filipina yang merasa paling dirugikan mengaku kaget nama lineup tidak diberitan oleh Kamboja sampai terjadi manager meeting. Nasib naas Filipina akhirnya bertemu dengan Kamboja dan hasilnya mereka kalah karena kaget dengan apa yang terjadi.
"Sebenarnya manakala kami mencari nama-nama pemain Kamboja, itu menjadi sulit karena mereka tidak merilis line-up," kata pelatih Filipina, Del Rosario, dikutip dari SPIN.ph pada Senin (8/5/2023).
Ia mengaku ketika melihat line up seperti itu (banyak pemain naturalisasi) tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Memang di SEA Games mungkin saja terjadi tapi tidak jika di FIBA Asia.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H