Hampir sama dengan Ratchanok Intanon yang memiliki permainan indah dan menawan, Gregoria juga kalah telak dari pemain terbaik Taiwan, Tai Tzu Ying.
Gadis 23 tahun yang menjadi Juara Dunia Junior 2007 itu, selalu kelabakan melawan Tai. Berbeda pengalaman 5 tahun membuat Gregoria masih berjuang menembus jantung permainan Tai Tzu Ying.
Perbedaan poin mereka adalah 242-300. Artinya sudah 300 kali Tai memetik poin dari laga internasional BWF lawan Gregoria. Itu kenapa? Jawabnya karena Gregoria kalah begitu telak 2 gim langsung selama 7 pertandingan beruntun tanpa balas, tanpa menang 1 gim pun.
Terakhir kali Gregoria kalah di Thailand Open 2021 dengan skor 22-20 21-16 dalam waktu hanya setengah jam lewat 3 menit. Di Kejuaraan Asia nanti, jika melaju mulus, Gregoria berpeluang bertemu Tai Tzu Ying di babak final. Semoga saja bisa revans.
3. An Se Young (Korea Selatan)
Anak ajaib dari Korea Selatan adalah masalah besar bagi Gregoria. Sudah 6 kali ia harus menyerah dari pemain yang justru lebih muda 2 tahun darinya.
Dua pemain senior belum usai ia kalahkan, timbul lagi nama An Se Young yang menghambat karier Gregoria. Kekalahan paling menyakitkan adalah final Australia Open 2022.
Ketika itu, Gregoria yang sudah unggul di gim pertama malah disalib dan kalah 17-21 9-21 dalam waktu 36 menit. Namun demikian, secara umum Gregoria cukup berimbang melawan An, ia kalah 3 kali dengan rubber game melawan peringkat 2 dunia itu.
Demikianlah daftar 3 pemain yang belum pernah bisa dikalahkan oleh Gregoria Mariska Tunjung. Masih ada waktu tersisa untuk memperbaiki yang kurang dan mempertajam kelebihan yang dimiliki oleh tunggal putri nomor 1 Indonesia ini. Semoga bisa belajar dari kekalahan untuk menjadi lebih baik di hari kemudian. Ganbatte, Gregoria. Ingat!