Gregoria naik daun usai menjuarai Madrid Spain Masters 2023. Ia meraup Rp 235 juta dari ajang itu. Gregoria juga dihujani bonus dari klubnya Mutiara Cardinal Bandung sebesar Rp 75 juta pada Selasa malam, (11/4/2023).
Pemain yang kini menjadi peringkat 12 dunia itu bahkan digadang-gadang menjadi Juara Asia 25-30 April mendatang oleh Kabinpres PP PBSI, Rionny Mainaky.
Harapan itu memang tidak jauh panggang dari api. Gadis kelahiran Wonogiri itu sudah pernah mengalahkan sederet pemain papan atas dunia. Turnamen Orleans Masters kemarin, Gregoria malah mengalahkan Carolina Marin (juara Olimpiade dan juara dunia) serta Sindhu PV (juara dunia dan runner-up Olimpiade).
Namun, ada 3 pemain papan atas yang belum pernah sanggup Gregoria kalahkan. Siapa mereka? Mari simak informasi di bawah ini:
1. Ratchanok Intanon (Thailand)
Bagi Gregoria permainan bola lincah dan daya tahan Ratchanok Intanon belum mampu ia ungguli. Intanon yang dikenal sebagai pemain yang memiliki pukulan indah nan menipu - cukup membuat Gregoria frustasi.
Gregoria kalah telak 0-8 melawan Intanon. Gadis 28 tahun itu mengalahkannya 2 gim langsung sebanyak 4 kali, dan 3 gim sebanyak 4 kali.
Ketika skor benar-benar katat dan terjaga di dua gim pembuka, Gregoria senantiasa kedodoran di gim penentu. Ia kalah dengan skor tak pernah melewati angka 16 di gim ketiga.
2. Tai Tzu Ying (Taiwan)
Hampir sama dengan Ratchanok Intanon yang memiliki permainan indah dan menawan, Gregoria juga kalah telak dari pemain terbaik Taiwan, Tai Tzu Ying.
Gadis 23 tahun yang menjadi Juara Dunia Junior 2007 itu, selalu kelabakan melawan Tai. Berbeda pengalaman 5 tahun membuat Gregoria masih berjuang menembus jantung permainan Tai Tzu Ying.
Perbedaan poin mereka adalah 242-300. Artinya sudah 300 kali Tai memetik poin dari laga internasional BWF lawan Gregoria. Itu kenapa? Jawabnya karena Gregoria kalah begitu telak 2 gim langsung selama 7 pertandingan beruntun tanpa balas, tanpa menang 1 gim pun.
Terakhir kali Gregoria kalah di Thailand Open 2021 dengan skor 22-20 21-16 dalam waktu hanya setengah jam lewat 3 menit. Di Kejuaraan Asia nanti, jika melaju mulus, Gregoria berpeluang bertemu Tai Tzu Ying di babak final. Semoga saja bisa revans.
3. An Se Young (Korea Selatan)
Anak ajaib dari Korea Selatan adalah masalah besar bagi Gregoria. Sudah 6 kali ia harus menyerah dari pemain yang justru lebih muda 2 tahun darinya.
Dua pemain senior belum usai ia kalahkan, timbul lagi nama An Se Young yang menghambat karier Gregoria. Kekalahan paling menyakitkan adalah final Australia Open 2022.
Ketika itu, Gregoria yang sudah unggul di gim pertama malah disalib dan kalah 17-21 9-21 dalam waktu 36 menit. Namun demikian, secara umum Gregoria cukup berimbang melawan An, ia kalah 3 kali dengan rubber game melawan peringkat 2 dunia itu.
Demikianlah daftar 3 pemain yang belum pernah bisa dikalahkan oleh Gregoria Mariska Tunjung. Masih ada waktu tersisa untuk memperbaiki yang kurang dan mempertajam kelebihan yang dimiliki oleh tunggal putri nomor 1 Indonesia ini. Semoga bisa belajar dari kekalahan untuk menjadi lebih baik di hari kemudian. Ganbatte, Gregoria. Ingat!
****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI