Tiba-Tiba Juara All England
Mendapat gelar juara di turnamen akbar All England 2022 ternyata tetap membuat Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana gagal mendapatkan sebuah tiket untuk bisa bertanding di laga puncak World Tour Final yang diselenggarakan di Bangkok, 7-11 Desember 2022.
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana mengalahkan pemain-pemain hebat ketika di All England. Di babak pertama meraka menyingkirkan Pramuka/Yeremia 21-18 21-19. Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (8) 24-22 13-21 21-17 di babak kedua. Juara dunia Tahuro Hoki/Yugo Kobayashi (3) 16-21 21-16 22-20 di babak perempatfinal.
Di babak semifinal Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana sukses mengalahkan juara tiga kali All England, Marcus/Kevin 22-20 12-21 21-16 dan menundukkan legenda hidup ganda putra Indonesia, Ahsan/Hendra 21-19 21-13. Media begitu gempar ketika itu. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana diprediksikan menjadi penerus kehebatan ganda putra Indonesia.
Gayung Hanyut Menjauh
Gayung tidak bersambut, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana terus mengalami penderitaan. Di Swiss Open, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana kandas di babak 32 besar meski berhasil membaik dengan menjadi semifinalis di Korea Open.
Di Korea Masters, kandas di perempatfinal. Kejuaraan Asia tersisih di 32 besar, Thailand Open kandas di 16 besar, Indonesia Masters terhenti di babak 32 besar. Selanjutnya juga dijepit lawan di 16 besar Indonesia Open.
Terbang ke Malaysia Open juga kalah di babak 16 besar, dan semakin parah di Malaysia Masters dengan terseok telangsa di 32 besar. Bermain ke Singapore Open juga kandas di hari pertama mendarat di lapangan.
Seusai Kejuaraan Dunia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana terus bermain dan hasilnya hanya menang sekali di babak satu Jepang Terbuka.
Tetap dikirimkan PBSi ke turnamen Eropa, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana tetap menuai nestapa. Mereka gugur di babak kedua Denmark Open dan perempatfinal French Open. Dan yang terbaru duo ini lebur di babak pertama Hylo Open Jerman.
Tidak Kebagian Tiket WTF
Dengan hasil itu, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana mendulang 59.680 poin dan menduduki peringkat 4 klasemen World Tour Final, namun tidak kebagian jatah tiket karena secara akumulasi masih kalah prestasi dari dua jatah ganda putra Indonesia lain yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menduduki peringkat dua teratas.
Penurunan prestasi setelah menjadi juara di All England ini bahkan menjadi buah bibir negara lain. Pelatih China, Qi Qiu misalnya mengatakan jika ganda putra China dinilai akan sedang mengalami pasang surut. "Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana berkali-kali gagal sejak itu, " katanya dikutip dari Sohu.
Rasanya Agak Jenuh
Muhammad Shohibul Fikri pernah berkata di Korea Masters turnamen minggu kelima belas tahun ini seperti dikutip laman PBSI "Ini sudah turnamen keempat kami secara beruntun, rasanya sudah agak jenuh."
Bagas menjelaskan, "Kami kembali tidak konsisten. Kami juga tidak tahu apa penyebabnya. "
"Namanya juga permainan. Kadang di atas. Kadang di bawah. Kamipun selalu ingin berusaha tampil maksimal di setiap pertandingan, " Kata Bagas lagi.
Sudah Dilatih Hilang Semua
Pelatih ganda putra PBSI mengungkapkan bahwa Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bermain terus menurun dari apa yang diharapkan.
Fikri/Bagas yang sudah dilatih untuk bermain bagus ketika di Cipayung, kemudian menjadi tidak keluar permainannya di lapangan pertandingan.
Pelatih menerangkan mereka terlihat kerap panik, semua yang di latih hilang dengan gambaran permainan yang kacau tanpa tujuan ditambah gaya main yang kurang jelas.
"Mental bertanding menurun, " Kata pelatih Ganda Putra Herry Iman Pierngadi mengomentari anak asuhnya tersebut.
"Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana drop. Belum kembali. Di latihan bisa normal, di pertandingan tidak keluar. (Permainan) yang sudah dilatih hilang semua."
"Di lapangan terlihat panik, bingung mau main seperti apa. Percaya diri tidak ada, greget hilang, " Kata pelatih bertangan dingin tersebut.
Cepat Bangkit dan Menemukan Solusi
Menurut pelatih pemain tipikal Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana adalah tipikal yang lama mengatasi kebuntuan ini. Berharap mereka akan kembali bisa muncul sebagai ganda yang diperhitungkan dunia.
Menjadi juara ganda putra All England bukanlah prestasi yang main-main, namun konsistensi inilah yang hilang dari Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan akhirnya gagal meraih tiket ke Bangkok. Tercatat Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana adalah satu-satunya juara All England 2022 yang tidak bisa bermain di World Tour Final (WTF). Suatu hal yang disayangkan sekali.
Juara sektor lain terbukti berhasil melaju mulus seperti Viktor Axelsen, Akane Yamaguchi, Nami Matsuyama/Chiharu Sida dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Dengan hasil ini semoga Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana bisa berbena diri sebagai atlet nasional yang diharapkan mampu menjadi tulang punggung Indonesia di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H