Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Punya cita-cita jadi penulis yang berguna.

Hanya pemuda desa yang ingin selalu melahirkan karya-karya yang berguna dalam hal kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Tanah Airku

24 Januari 2023   16:46 Diperbarui: 24 Januari 2023   16:48 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UNTUKMU TANAH AIRKU

Untukmu tanah airku yang satu

Kutulis puisi di tepi sungai Batanghari

Barangkali ada yang mau membaca

Walau bagi mereka kata-kata tak bermakna

Tapi sastra 'ku cinta pada keindahannya

Karena segala isi bumi bisa jadi diksi.

Dariku yang terlahir di akhir masa orde baru

Sungai di hadapanku kini tak lagi sesuci dulu

Dinodai dan diracuni merkuri pabrik industri

Ditambah sampah tak bisa pecah dikunyah

Zaman mulai lelah hampir pasrah, menyerah

Sebab ulah manusia yang semakin serakah.

Untukmu tanah airku..

Kutulis puisi di tepi sungai Batanghari

Ku pandangi jembatan gentala arasy

Masih teringat jelas tanggal 17 Agustus

1000 merah putih kami biarkan terbebas

Menebar kemanusiaan ke-ruas kehidupan.

Kemudian mataku membidik seorang nelayan

Mengayuh sampan yang memikul beban

Beban bangsa, agama, negara menitipkan cinta

Agar bumi tetap terjaga, pertiwi semakin asri

Lalu keadilan, kemanusiaan, kedaulatan

Benar-benar disucikan dari kotoran.

Untukmu tanah airku...

Kutulis puisi ini (semoga) jadi senjata

Yang bisa aku bawa ke medan laga

Karena perang budaya telah diwarta

Lantas bagaimana nasibnya sastra, jika

kebiasaan mengolah kata telah binasa.

Untukmu tanah airku...

Untukmu tanah airku...

Walaupun ini hanya bait-bait puisi

Sementara cinta bukan hanya kata-kata

Dan cintaku belum sesuci embuh pagi

tetapi tanpa janji ( yang akhirnya diingkari).

Disaksikan sungai terpanjang di Sumatra

Aku sampaikan kepada semesta

"Baru ini yang aku bisa untuk menjaganya

Semoga tak ia tolak cintaku seutuhnya" meleleh

mata air di pipiku, pipi basahku, basah tanahku,

Puisiku untukmu tanah airku...

Jambi 21 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun