Mohon tunggu...
Taufik Dibyapradipta
Taufik Dibyapradipta Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 45 Jakarta

Adalah suatu kebahagiaan yang luar biasa ketika sedang mengajar membuat murid-murid berkata "Ooo..." Membuat murid mengerti dan memahami serta mampu menerapkan apa yang diajarkan merupakan kepuasan batin saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - CGP Angkatan 10

12 Agustus 2024   21:30 Diperbarui: 12 Agustus 2024   21:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi Kasus terkait Moral dan Etika yang Dianut Seorang Pendidik

Ada beberapa contoh kasus yang sering dijumpai di sekolah menunjukkan pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh moral dan etika seorang pendidik. Misal, ada seorang murid yang memposting komentar tidak pantas atau merugikan di media sosial tentang teman sekelas atau guru di sekolah. Jika seorang guru memiliki moral dan etika yang baik, guru tidak akan meladeni murid tersebut dengan memberikan komentar di media sosial, melainkan guru akan berbicara dengan murid tersebut tentang dampak dari tindakan mereka dan memberikan sanksi yang sesuai atau mengajak murid untuk belajar bertanggungjawab dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Selain itu, sebagai bentuk pencegahan di masa yang akan datang, guru dapat mengadakan seminar pendidikan tentang etika penggunaan media sosial dan pentingnya bertanggungjawab di media online.

Atau contoh kasus lain misalnya ketika ada seorang murid melaporkan bahwa Ia menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya. Dalam penanganannya, guru hendaknya tetap tenang, berhati-hati dan tidak gegabah namun juga harus menangani sesegera mungkin dengan berbicara kepada korban dan pelaku bullying serta melibatkan orang tua dan pihak berwenang jika diperlukan. Sebagai bentuk pencegahan, guru juga dapat mengadakan program anti bullying pada Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan menciptakan lingkungan yang mendukung budaya positif bagi semua murid.

Dalam kasus-kasus di atas jika seorang guru tidak memiliki etika dan moral serta emosi yang baik, besar kemungkinan seorang guru akan menggunakan hukuman fisik dan penuh emosional dalam penyelesaian konflik yang tentunya akan mengganggu kesejahteraan psikologis anak di sekolah. Jika hal tersebut terjadi, resiko jangka panjang adalah terganggunya psikologis seorang murid di masa yang akan datang.

Dampak Pengambilan Keputusan Terhadap Lingkungan

Pengambilan keputusan yang bijak dan tepat akan memberikan pengaruh dalam menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman di sekolah. Dengan mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan guru dapat menciptakan suasana belajar yang mendukung perkembangan akademik, sosial dan psikologis murid. Keputusan yang diambil berdasarkan prinsip keadilan dan konsistensi akan mengurangin potensi konflik dan meningkatkan kerjasama di antara murid dan guru. Begitu pula keputusan seorang guru yang mempertimbangkan kebutuhan semua murid dalam proses pembelajaran akan mendukung dalam menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif.

Tantangan dan Perubahan Paradigma

Dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan paradigma dilema etika di sekolah tentunya tidak selalu mudah. Ada banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pengambil keputusan. Tantangan tersebut antara lain 1) keterbatasan sumber daya baik waktu, tenaga maupun dana yang dapat menghambat proses pengambilan keputusan yang mendalam dan reflektif; 2) Timbulnya tekanan dari berbagai pihak dari orangtua, komunitas ataupun pihak berwanang yang memiliki kepentingan tertentu; 3) Budaya sekolah yang belum mendukung nilai-nilai kebajikan universal; 4) Konflik nilai di mana tidak ada solusi yang jelas dan bersifat situasional sehingga memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap hasil keputusan yang dibuat; 5) Kurangnya kesadaran sosial dan emosional di antara pendidik dapat menghambat kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang empatik, bijak dan berkeadilan.

Pengajaran yang Memerdekakan Murid

Dalam konteks pengajaran yang memerdekakan murid pengambilan keputusan yang tepat akan berpengaruh pada nilai-nilai yang akan tertanam pada diri murid. Secara sederhana, seorang guru membuat keputusan dalam proses pembelajaran di kelas yang memberikan murid lebih banyak kebebasan dan tanggung jawab akan membantu mereka menjadi lebih mandiri dan bertanggungjawab. Contoh, ketika seorang guru memberikan pilihan kepada murid dalam memilih produk yang mereka minati untuk menunjukkan tingkat pemahaman mereka terkait materi yang sedang dipelajari.

Pengaruh Keputusan terhadap Kehidupan Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun