Mohon tunggu...
Taufik Bilfaqih
Taufik Bilfaqih Mohon Tunggu... Dosen - Ketua Yayasan Alhikam Cinta Indonesia | Politisi PSI

| Pembelajar |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"List Muballigh", Haruskah?

20 Mei 2018   17:01 Diperbarui: 20 Mei 2018   17:19 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Agama, harusnya menggunakan metode yang selama ini dikenal dalam ilmu dakwah, yakni mengajak dan merangkul dengan hikmah wal mauidzatul hasanah. Jangan membuat jurang antara mereka yang dianggap keras dengan mereka yang diposisikan menyejukkan.

Pemerintah tidak boleh "bermusuhan" dengan ulama dan ummat.

Tokoh Islam dan ormasnya yang sudah mengawal Indonesia sejak awal harus ikut bekerjasama dengan pemuka dan organisasi Islam lainnya. Sebaliknya, muballigh impor diharapkan menghargai Islam Indonesia dengan seperangkat dakwahnya yang sudah membumi. Jangan lagi teriak-teriak menggunakan ayat Tuhan sambil menabur kebencian.

Kalau hal ini bisa dilakukan, list para muballigh itu tak perlu ada. Karena pemerintah percaya bahwa semua penceramah adalah penabur perdamaian.

Walau begitu, semoga saja tidak ada motif politik 2019 oleh Kemenag !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun