Gunung Goh Cumok bukan hanya sekadar puncak tertinggi di Pulo Aceh, melainkan juga sebuah destinasi wisata yang menyimpan potensi luar biasa untuk ekowisata, penelitian, dan pengembangan ekonomi lokal. Terletak di Mukim Utara Pulo Breueh, Goh Cumok menawarkan jalur pendakian dengan beragam keanekaragaman hayati yang cocok bagi para petualang dan peneliti.
Melalui observasi langsung, kami mendokumentasikan potensi wisata minat khusus, lahan penelitian, serta peluang penyelenggaraan event outdoor. Dengan topografi yang menantang dan suhu sejuk berkisar antara 12 hingga 16C di puncaknya, Goh Cumok mengundang para pecinta alam untuk mengeksplorasi keindahan yang masih alami.
Artikel ini menyajikan hasil survey jalur pendakian, analisis potensi geografis, hingga karakteristik lahan dan keunikannya sebagai kawasan wisata alam yang penuh pesona.
Goh Cumok menawarkan pengalaman wisata minat khusus yang sangat berbeda. Inilah catatan perjalanan kami, mengungkap sisi-sisi tersembunyi dari Goh Cumok yang membuatnya layak menjadi tujuan wisata sekaligus laboratorium alam.
Persiapan Ekspedisi di Hari Pertama (Sabtu, 20 November 2021)
Perjalanan survey wisata ini dimulai dengan penuh semangat pada hari pertama. Tim kami, terdiri dari anggota Pokdarwis dan beberapa relawan, memulai perjalanan menuju Puncak Goh Cumok, salah satu destinasi wisata yang tersembunyi di Pulo Breuh. Sejak pagi, kami telah menyiapkan berbagai peralatan dan logistik yang diperlukan untuk mencapai puncak. Mulai dari bekal makanan, tenda, hingga peralatan penanda jalur seperti pita merah dan tanda arah panah.
Pentingnya persiapan ini adalah untuk memastikan perjalanan aman dan memudahkan para pendaki yang akan datang. Kami mengikat pita merah pada ranting setiap tiga meter di sepanjang jalur dan menambahkan lebih banyak di area persimpangan. Jalur yang sebelumnya agak tertutup semak kami bersihkan, sehingga pendaki bisa menikmati perjalanan tanpa hambatan.
Mencatat Biodiversity di Sepanjang Jalur
Sepanjang perjalanan menuju puncak, tim kami juga mengamati berbagai flora dan fauna yang ada di sekitar. Goh Cumok memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya, dengan tumbuhan endemik yang jarang ditemukan di tempat lain. Tim Survey mencatat beberapa titik koordinat penting dan menentukan beberapa lokasi yang layak dijadikan pos tempat istirahat. Ini akan sangat membantu para pendaki yang butuh jeda sebelum mencapai puncak.
Salah satu aspek menarik dari perjalanan ini adalah identifikasi biodiversity yang ada di sekitar jalur pendakian. Pencatatan ini penting sebagai referensi untuk menilai potensi wisata alam dan edukasi bagi para pendaki.
Panorama dari Puncak Goh Cumok yang Menakjubkan Â
Setelah beberapa jam berjalan, akhirnya kami tiba di puncak Goh Cumok. Pemandangan dari sini sungguh menakjubkan, seolah kami bisa melihat seluruh Pulo Breuh dan lautan luas di sekitarnya. Kami memasang tanda di Tugu Pilar sebagai penanda bahwa pendaki telah sampai di puncak. Area sekitar tugu kami bersihkan dan kami mendirikan tenda untuk bermalam. Malam itu, kami berdiskusi mengenai pentingnya wisata gunung dan standar keamanan pendakian, berbagi pengetahuan dengan anggota Pokdarwis yang ikut dalam ekspedisi ini.
Hari Kedua Minggu, 21 November 2021: Observasi dan Penilaian Potensi Wisata
Pagi hari, kami melakukan observasi di sekitar kawasan puncak untuk menentukan titik-titik terbaik yang bisa dijadikan lokasi camping ground. Kami juga memasang tambahan pita merah di beberapa tempat untuk memastikan jalur lebih jelas dan aman.
Saat turun, kami membersihkan jalur yang masih tertutup dan melakukan rapat evaluasi singkat dengan para pemuda setempat. Tujuan diskusi ini adalah untuk menilai hasil survey dan menetapkan target ke depan. Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Gampong Alue Raya menggunakan jalur darat, yang memakan waktu sekitar satu jam. Di sana, kami diskusi bersama Keuchik Rinon, Mukim Utara, Sekdes, dan Pokdarwis Alue Raya untuk mendiskusikan rencana pengembangan rute perjalanan baru menuju Pasie Weung.
Rencana Pengembangan Wisata di Puncak Goh Cumok
Survey wisata ini bukan hanya untuk menjelajahi keindahan alam, tetapi juga untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pulo Breuh. Dengan menciptakan jalur pendakian yang aman dan nyaman, kami berharap Puncak Goh Cumok dapat menjadi destinasi wisata favorit bagi para pecinta alam dan pendaki dari berbagai daerah.
Rapat-rapat koordinasi yang telah dilakukan juga membuka peluang besar untuk kerja sama antar desa dalam mengembangkan potensi wisata lokal, demi manfaat ekonomi dan edukasi bagi masyarakat setempat.
Jadi, bagi kamu yang berencana mendaki Puncak Goh Cumok, bersiaplah untuk menemukan keindahan alam yang belum banyak terjamah, sambil menikmati petualangan seru di Pulo Breuh!
Hasil Survey
Dari hasil survey jalur pendakian menuju Puncak Goh Cumok, kami mencatat beberapa data penting sebagai berikut:
- Titik Awal Pendakian: Dimulai dari Pos Simaksi atau Pintu Angin yang berada pada ketinggian 233 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
- Ketinggian Puncak Goh Cumok: Puncak ini mencapai ketinggian 649 Mdpl, memberikan pemandangan yang menakjubkan dari ketinggian.
- Panjang Jalur Pendakian: Jalur pendakian menuju puncak memiliki panjang sekitar 1.487 meter.
- Waktu Tempuh: Perjalanan dari titik awal pendakian ke Puncak Goh Cumok memakan waktu sekitar 5 jam.
- Lokasi Camp Ground: Di Puncak Goh Cumok terdapat area camping ground yang mampu menampung sekitar 20 tenda dengan kapasitas 3-4 orang per tenda.
- Pos Shalter dan Spot Menarik: Sepanjang jalur pendakian, terdapat empat pos utama yang menjadi tempat istirahat serta spot menarik: Terdapat 4 pos shalter dan spot menarik sepanjang jalur pendakian, yaitu
- Pos 1 : Pendaftaran Pengunjung/Pendaki: Tempat registrasi dan briefing singkat bagi para pendaki.
- Pos 2 (Simpang Tiga): Ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari Pos Simaksi, berjarak 175 meter.
- Pos 3 (Mankireng, Jalur Ayu): Berjarak 340 meter dari Pos 1, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
- Pos 4 (Sumber Air, Kolam Rusa): Menyediakan sumber air dan menjadi tempat favorit bagi satwa lokal. Jaraknya 100 meter dari Jalur Ayu dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
- Jarak dari Pos ke Pos:
- Dari Pos Simaksi ke Pos 1 sekitar 30 menit (175 meter).
- Dari Pos 1 ke Pos 2 sekitar 1 jam (340 meter).
- Dari Pos 2 ke Jalur Ayu sekitar 30 menit (326 meter).
- Dari Jalur Ayu ke Pos 3 sekitar 2 jam (100 meter).
- Dari Pos 3 ke Kolam Rusa sekitar 45 menit (274 meter).
- Dari Kolam Rusa ke Puncak sekitar 1 jam (272 meter).
- Sumber Air: Terdapat satu sumber air di sepanjang jalur menuju puncak, yang terletak di Pos 3. Ini menjadi tempat penting bagi para pendaki untuk mengisi ulang persediaan air.
- Biodiversitas di Sepanjang Jalur Pendakian: Jalur menuju Puncak Goh Cumok menawarkan keanekaragaman hayati yang luar biasa, seperti:
- Tumbuhan: Aglonema Tricolor, Bungoeng Kecombrang, Jelatang Gajah, Jelatang Rusa, Pohon Sigabu, Pohon Pinang Monyet, Pohon Mankireng, dan berbagai jenis rotan, serta Srikandi Batu (Platanthera).
- Satwa: Burung Rangkong, rusa, dan babi.
Data ini diharapkan dapat menjadi panduan awal bagi para pendaki yang ingin menikmati keindahan Puncak Goh Cumok, serta mendukung pengembangan jalur pendakian yang aman dan nyaman di masa mendatang.
Geografis Gunung Goh Cumok
Gunung Goh Cumok terletak di wilayah yang strategis dengan berbagai desa yang mengelilinginya.
- Di sisi Timur, gunung ini berhadapan dengan Gampong Lapeng, yang menjadi pintu gerbang utama menuju jalur pendakian.
- Sisi Barat berhadapan dengan Gampong Alue Raya, memberikan akses tambahan bagi para pendaki dan pengunjung yang datang dari arah tersebut.
- Sisi Utara berbatasan dengan Gampong Rinon, yang juga menjadi salah satu titik penghubung dalam peta wilayah Gunung Goh Cumok.
- Di sisi Selatan, gunung ini berhadapan dengan Gampong Gugop, yang dekat dengan pelabuhan setempat dan menjadi titik keberangkatan utama.
Titik koordinat Pilar Gunung Goh Cumok berada di N5 42'7,26" E95 4'37,35", menjadi referensi bagi pengunjung yang ingin mendaki ke puncak ini. Dari pelabuhan Gampong Gugop menuju Gampong Lapeng, perjalanan darat sejauh 10 km dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Akses menuju Gampong Lapeng beragam, mulai dari ojek lokal, mobil pick-up, hingga boat nelayan yang berangkat dari pelabuhan Gampong Lampuyang.
Gunung ini berada di Mukim Utara Pulo Breueh, di mana Gampong Lapeng memiliki suhu yang lebih sejuk dibandingkan desa-desa lainnya. Suhu di puncak Goh Cumok sendiri berkisar antara 12 hingga 16C, memberikan pengalaman pendakian dengan hawa yang segar dan menyenangkan.
Karakteristik Lahan di kawasan Gunung Goh Cumok Pulo Breuh Utara
Jalur pendakian Goh Cumok via Lapeng terletak di dalam area hutan lindung yang juga menjadi ladang bagi beberapa warga setempat. Sepanjang jalur ini, pendaki akan melewati hutan muda yang rimbun, semak belukar, serta beberapa area hutan rimba yang masih alami. Karakteristik lahan ini membuat pendakian terasa lebih menantang namun juga memukau dengan keindahan alamnya.
Topografi Lahan
Gunung Goh Cumok memiliki variasi ketinggian yang mencakup 233 hingga 689 meter di atas permukaan laut (Mdpl), dengan kemiringan lereng rata-rata mencapai 22 hingga 23%. Kondisi ini tergolong ke dalam perbukitan curam, sesuai klasifikasi yang disebutkan oleh ahli geomorfologi. Sepanjang jalur pendakian, terdapat satu aliran sungai yang harus dilintasi, serta empat aliran sungai lainnya yang mengelilingi area gunung. Sungai-sungai ini menjadi sumber daya alam yang penting bagi ekosistem di sekitar Goh Cumok.
Topografi ini memberikan pengalaman mendaki yang penuh tantangan sekaligus keindahan, menjadikan Goh Cumok destinasi yang tepat untuk mereka yang mencari wisata alam yang mendalam.
Hasil Survey Potensi Wisata Goh Cumok, Pulo Breuh
Berdasarkan hasil observasi lapangan, terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan di Puncak Goh Cumok sebagai berikut:
- Potensi Wisata Minat Khusus Gunung Goh Cumok, sebagai puncak tertinggi di Pulo Aceh, menawarkan jalur pendakian yang menarik dan penuh tantangan bagi penggemar wisata minat khusus. Jenis pariwisata ini menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman unik, belajar hal baru, atau sekadar mengeksplorasi tempat-tempat antimainstream. Banyak wisatawan tertarik pada jenis perjalanan ini karena berhubungan dengan minat atau hobi tertentu, atau sekadar didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi tentang keunikan suatu destinasi.
- Potensi Penelitian Meskipun Goh Cumok hanya memiliki ketinggian 649 Mdpl, keunikan jalur pendakiannya menarik perhatian sebagai lokasi penelitian. Jalur pendakian yang dipenuhi dengan lumut tebal dan keanekaragaman hayati menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti yang ingin mendalami ekosistem pegunungan ini. Hal ini menunjukkan bahwa Puncak Goh Cumok memiliki potensi sebagai laboratorium alam bagi studi lingkungan, ekologi, dan biologi.
- Potensi Event / Lomba Dengan karakteristik jalur yang khas, Gunung Goh Cumok sangat cocok untuk diselenggarakannya berbagai kegiatan event alam. Beberapa ide kegiatan yang berpotensi menarik minat banyak peserta adalah lomba lintas alam, pendakian bersama, hingga event pengibaran bendera di puncak. Kegiatan ini dapat membantu mempromosikan Puncak Goh Cumok sebagai destinasi wisata petualangan yang tak hanya menyajikan pemandangan alam, tetapi juga menguji adrenalin.
- Potensi Ekonomi Sama seperti daerah lain di Indonesia yang terletak di kaki gunung, penduduk di sekitar Puncak Goh Cumok memiliki peluang untuk mengembangkan ekonomi lokal melalui aktivitas wisata. Dengan menjadikan Goh Cumok sebagai destinasi wisata gunung, warga setempat dapat memanfaatkan peluang ekonomi seperti penyediaan jasa pemandu, sewa peralatan camping, penjualan makanan dan minuman, serta penginapan. Potensi ini dapat mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar sekaligus mendukung keberlanjutan destinasi wisata alam tersebut.
Jika Anda mencari destinasi yang jauh dari hiruk pikuk, yang penuh dengan tantangan dan keindahan alam, maka Gunung Goh Cumok di Pulo Breueh adalah jawabannya. Tidak sekadar mendaki, perjalanan menuju puncak tertinggi di Pulo Aceh ini adalah sebuah petualangan yang mengajak Anda melewati jalur-jalur misterius, menyusuri alam yang rimbun dengan lumut dan pepohonan, serta berhadapan langsung dengan flora dan fauna yang mungkin hanya ada di sini.
#wisata #SurveyWisata
Support mediasosial kami:
source: www.equity.my.id, https://www.instagram.com/gohcumok/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H