Secara psikologis, kondisi ini memicu gangguan konsentrasi, meningkatkan risiko depresi, dan menurunkan kemampuan berpikir jernih (Wijaya, 2018). Akibatnya, produktivitas akademik dan kehidupan sosial ikut menurun, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup remaja dan mahasiswa secara keseluruhan (Aini, 2021).
Solusi untuk Tidur Berkualitas
Manajemen Waktu yang Baik: Membuat jadwal harian yang terstruktur dapat membantu mengurangi stres akademik dan menyelesaikan tugas tepat waktu (Aini, 2021). Dengan perencanaan waktu yang baik, mahasiswa dapat membagi waktu antara tugas dan istirahat.
Higiene Tidur: Menghindari penggunaan gadget satu jam sebelum tidur dan menciptakan lingkungan kamar yang nyaman, seperti suhu ruangan yang sejuk dan pencahayaan redup, akan membantu meningkatkan kualitas tidur (Rahman, 2019).
Latihan Relaksasi: Meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu tubuh dan pikiran rileks sehingga lebih mudah tertidur (Sari, 2020). Teknik ini terbukti mengurangi hormon kortisol yang memicu stres.
Membangun Kebiasaan Sehat; Pola makan sehat dengan nutrisi seimbang dan olahraga teratur meningkatkan metabolisme tubuh serta membantu tidur lebih nyenyak (Supriatna, 2022). Olahraga membantu tubuh memproduksi endorfin yang meredakan stres.
Konsultasi Profesional; Jika stres dan insomnia sudah kronis, berkonsultasi dengan psikolog atau konselor adalah langkah yang tepat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut (Sari, 2020). Penanganan profesional akan membantu menemukan penyebab mendasar dan solusi yang sesuai.
KESIMPULAN
Mendobrak siklus stres dan insomnia membutuhkan upaya yang konsisten. Remaja dan mahasiswa perlu menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas dan waktu istirahat. Dengan tidur yang berkualitas, mereka dapat meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan kemampuan menghadapi tantangan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, R. (2021). Pengaruh Stres Akademik terhadap Kesejahteraan Mental Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 15(2), 123-135.