Disusun Oleh JAMALUDIN KADIR, AFIFAH SAHIBU, SELVIONIKA MANARA, IRVAN USMAN
Self love berfungsi sebagai mekanisme perlindungan terhadap stres dan tantangan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat self love yang tinggi cenderung lebih resilien dalam menghadapi kesulitan. Ini karena mereka mampu memberikan dukungan emosional kepada diri sendiri, sehingga mengurangi dampak negatif dari kritik internal dan eksternal. Perbedaan mendasar antara self love dan egoisme terletak pada fokusnya; self love mendorong individu untuk menghargai diri sambil tetap peduli pada orang lain. Sebaliknya, egoisme sering kali melibatkan pengabaian terhadap kebutuhan orang lain demi keuntungan pribadi (Aryani, 2022).
Penerimaan Diri sebagai Fondasi Self Love
Tingginya tingkat penerimaan diri adalah elemen fundamental dari self love, yang memungkinkan seseorang untuk menghargai diri mereka sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Ketika seseorang mampu menerima diri mereka, mereka lebih cenderung untuk tidak terpengaruh oleh kritik eksternal dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan ketahanan yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan program yang mendukung penerimaan diri dapat menjadi alat penting dalam meningkatkan self love di masyarakat (Amie E. Grills et al., 2023)Â
Self Love Vs EgoismeÂ
Self love yang sering kali dianggap egoisme karena hanya fokus pada diri sendiri dan mengabaikan kebutuhan orang lain. Tetapi, sikap egoisme itu berpusat pada kepentingan diri sendiri tanpa mempertimbangkan efeknya terhadap orang lain. Namun sebaliknya, Self love tidak ada merugikan orang lain atau mengutamakan diri sendiri. Mencintai diri sendiri memungkinkan individu untuk lebih mendengarkan, dan peduli terhadap orang lain karena kita merasa cukup dengan diri kita sendiri. (Fatmawati, 2019).
Self love bukan berarti juga menolak semua saran, kritik, ataupun masukan dari orang lain, melainkan memiliki kesadaran untuk menerima ketidaksempurnaan diri dan belajar dari setiap pengalaman. Mencintai diri sendiri itu membantu kita untuk dapat mengatasi rasa bersalah atau takut meminta waktu untuk diri sendiri tanpa merasa terbebani oleh ekspetasi yang dipikiranÂ
Dampak Positif terhadap Kesehatan Mental
 Self love juga memberikan dampak yang positif bagi mental health seseorang, terutama di zaman sekarang yang penuh dengan tekanan sosial dan emosional. Seseorang dengan melakukan self love itu mampu meminimalisir stres dan kecemasan yang terjadi di dalam diri seseorang. Dengan self love, seseorang itu mampu menerima ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya dan membangun cara berpikir yang positif. Self love juga berperan penting dalam membantu individu untuk lebih fokus perkembangan pribadi mereka, dari self love mereka mampu mengurangi rasa iri yang timbul dari perbandingan sosial yang terjadi sekarang (Astuti, Purnomo., 2023)
Self Love dan Hubungan Interpersonal
 Pengaruh positif self love terhadap hubungan interpersonal sangat menarik. Bahwa mencintai diri sendiri membantu mereka membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa individu yang mencintai diri mereka sendiri cenderung lebih mampu memberikan dukungan emosional kepada orang lain tanpa merasa terbebani. Mereka juga lebih mampu menetapkan batasan yang sehat, sehingga mengurangi konflik dalam hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa self love tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga memperkuat jaringan sosial di sekitar mereka. (Mauludiyah, Prayonti., 2023)
Tantangan dalam Menerapkan Self Love
 Meskipun banyak manfaat dari self love, tetapi tidak semua individu mudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kesulitan dalam mengatasi pola pikir negatif atau kebiasaan buruk yang menghalangi mereka dari mencintai diri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan dukungan dan sumber daya bagi individu yang ingin meningkatkan praktik self love mereka. Ini bisa berupa program pendidikan, atau dukungan komunitas yang fokus pada pengembangan keterampilan perawatan diri (Eka et al., 2023)
Mengatasi tantangan dalam menerapkan Self Love Â
Memang terkadang untuk mencintai diri sendiri itu sulit dikarenakan mungkin saja ada beberapa faktor bisa saja karena tekanan sosial, perbandingan dengan orang lain, kurangnya dukungan dari orang terdekat, ataupun punya peristiwa traumatis. Tantangan tersebut mungkin bisa di atasi dengan menerapkan Praktik Self care dengan meluangkan waktu untuk bersantai, memanjakan diri, membaca buku atau bisa dengan mendengarkan musik favorit. Olahraga juga bisa di terapkan untuk Self Love karena aktibitas fisik bisa meningkatkan mood dan mengurangi stres, dan berikan diri anda hadiah atau yang biasa disebut Self Reward sebagai penghargaan atas usaha yang telah terlaksanakan. (Nugraini, Lukitasari, dan Anwar., 2023
Penting untuk diingat, membangun self love pasti ada tantangan dan proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Setiap langkah kecil akan membawa kita pada tujuan kita.
KESIMPULAN
Mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois, sebaliknya, ini adalah langkah untuk menuju kesehjatraan mental dan emosional. Maka itu, disarankan agar pembaca dapat mengenali self love dalam kehidupan sehari hari dan menerapkannya sebagai bagian dari praktik mental health. Mencintai diri sendiri merupakan aspek penting dari kesehjatraan emosional individu yang sering kali disalahartikan sebagai tindakan egois.Â
Ada banyak manfaat yang bisa di dapat diperoleh dari menerapkan self love, tantangan dalam praktiknya pasti tetap ada. Dan pasti, disetiap individu ketika menerapkan self love pasti akan mengalami kesulitan dalam mengatasi pola pikir negatif yang menghalangi mereka mencintai diri sendiri. Oleh karena itu, penting memahami kerumitan dari praktik self love dan menyediakan support yang diperlukan bagi mereka yang ingin mengembangkan praktik ini. Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Aryani, I. K. (2022). Fungsi "Self Love" pada Perkembangan Kepribadian. PRIMARY, 1(5), 345-360.
Astuti, D. W., & Purnomosidi, F. (2023). Implementasi Self Love Pada Remaja. Batara Wisnu: Indonesian Journal of Community Services, 3(2), 327-333.
Amie E. Grills, DiBartolo, P. M., & Bowman, C. (2023). Psychoeducation: anxiety and depression in children and adolescents. Handbook of Child and Adolescent Psychology Treatment Modules. https://doi.org/10.24912/jbmi.v5i1.18501
Fatmawati, Winnie. (2019, 17 November). Pengertian Self Love Menurut Para ahli.
Diambil dari https://akurat.co/pengertian-self-love-menurut-ahli
Mauludiyah, L., & Paryontri, R. A. (2023). The Relationship Between Attachment and Love Style with Self Confidence in Students in Village. Indonesian Journal of Cultural and Community Development, 14(1), 10-21070.
Nugraini, N., Lukitasari, E. H., & Anwar, A. K. (2023). Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Guna Membangun Self Love untuk Anak Remaja 11-18 Tahun (Doctoral dissertation, Universitas Sahid Surakarta).
Qolbiyyah, S., Rahmah, R., Ludviyah, I. P., Sari, V. N., Widianto, L. W., & Romeli, M. (2024). Psikoedukasi Self-Love pada Remaja Desa Jombok untuk Membentuk Diri yang Positif. Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan| E-ISSN: 3063-1467, 1(2), 51-56.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H