KESIMPULAN
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan yang perlu dijaga, salah satunya melalui praktik kebersyukuran, yang merupakan bagian dari psikologi positif. Kebersyukuran dapat meningkatkan pandangan hidup yang optimis, memperbaiki hubungan sosial, dan memperkuat ketahanan mental seseorang. Praktik syukur memiliki tiga fungsi utama: sebagai barometer moral, motivator moral, dan penguat perilaku moral. Selain itu, kebersyukuran juga berfungsi sebagai emosi positif yang dapat memotivasi tindakan kebaikan dan sebagai kekuatan karakter yang mendukung perkembangan diri. Faktor-faktor seperti kepribadian dan lingkungan pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan bersyukur sejak dini, sehingga dapat membantu individu mengembangkan kebersyukuran dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Nur Kholik, Subandi, H Ilyas Hamim. 2021. Psikologi Kebersyukuran. Depok: PT RajaGrafindo Persada, Depok.
Nihayah, Ulin, Salsabila Ade Putri, and Rahmat Hidayat. "Konsep memaafkan dalam psikologi positif." Indonesian Journal of Counseling and Development 3.2 (2021): 108-119.
Hasanah, Alfira. "Psikologi Gratitude Manfaat Bersyukur untuk Kesehatan Mental." Circle Archive 1.4 (2024).
Afandi, Nur Kholik, Subandi Subandi, and Hamim Ilyas. Psikologi Kebersyukuran: Perspektif Psikologi Positif dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam. UINSI Samarinda, 2021.
McCullough, M. E., Kilpatrick, S. D., Emmons, R. A., & Larson, D. B., Is Gratitude a moral affect. (2001)
Emmons, R. A., & Shelton, C. M., Gratitude and the science of positive psychology, (2002)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H