Berikut adalah beberapa fungsi dari kebersyukuran, yaitu ini menurut pendapat Emmons & McCullough (2001):Â
Bersyukur sebagai emosi positifÂ
Menurut teori penelitian, rasa kebersyukuran merupakan bagian penting dari kerangkan emosi. Penilaian dan penghargaan orang atas kebaikan dari orang lain, adalah gabungan dari rasa kagum dan suka cita atas tindakan terpuji dari orang lain. Kebersyukuran merupakan emosi positif yang menggambarkan perasaan menyenangkan. Perasaan ini bersifat khas yang mampu membangkitkan perasaan motivasi untuk menerima kebaikan dari pihak lain. Kebaikan yang dilakukan tersebut dilakukan dengan niat tulus, pengorbanan, bernilai tinggi, bukan sekedar karena tuntunan kewajiban, atau hasil jerih payah dari usahanya sendiri. Oleh karena itu kebersyukuran sebagai emosi positif memiliki fungsi untuk memicu pelipatgandaan dan penyebarluasan kebaikan.
Bersyukur sebagai kekuatan karakter
Menurut Wood, dkk. Tahun 2010 Bersyukur Sebagai character strengths, kebersyukuran menjadi bagian dari jati diri seseorang dan merupakan kekuatan moral yang mendasari dalam perilaku yang khas dalam diri individu. Ketika rasa kebersyukuran dalam diri seseorang telah menjadi bagian dalam kehidupannya, maka orang tersebut termasuk dalam kategori grateful personality. Individu yang termasuk dalam kategori ini adalah individu yang menjadikan kebersyukuran (gratitude) sebagai salah satu nilai atau pedoman dalam menjalani hidup. Kabar syukuran menjadi salah satu cara pandang individu Dalam melihat berbagai realita kehidupan, baik itu hal-hal yang menyenangkan atau sebaliknya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebersyukuran (Gratitude)
Beberapa faktor yang memengaruhi kebersyukuran antara lain : ini menurut pendapat Emmons dan McCullough & Snyder (2001)
Kepribadian (Psikologis)
Aspek kepribadian memiliki peran penting dalam menciptakan rasa kebersyukuran. Individu dengan tipe kepribadian agreeablesness (orang yang menyenangkan), cenderung memiliki rasa kebersyukuran yang lebih tinggi. Rasa kebersyukuran dalam kepribadian ini mendorong terciptanya hubungan sosial yang positif, rendahnya konflik yang bersifat personal maupun interpersonal, dan tingkat penyesuaian diri yang tinggi.Â
Lingkungan pendidikan
Pendidikan anak dalam keluarga juga berpengaruh terhadap tumbuhnya rasa kebersyukuran dalam diri anak. Snyder melakukan penelitian terhadap kliennya yang berperilaku maladatif, cenderung kurang mampu mengungkapkan rasa terima kasih. Keadaan tersebut perlu diubah, dan dilatih untuk membiasakan diri berterima kasih. Apa yang dilakukan ini berbeda dengan apa yang diajarkan oleh ayahnya. Dari hasil pembiasaan ini, anak tersebut akan membantu temannya sendiri bukan semata-mata untuk mendapatkan sesuatu untuk dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan rasa kebersyukuran seseorang.