Secara psikologis dan perilaku, trauma dapat menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan emosi, kecemasan berlebihan, dan ketidakpercayaan terhadap orang lain. Individu mungkin mengembangkan mekanisme pertahanan yang tidak sehat, seperti isolasi diri atau ketergantungan pada zat tertentu. Dampak fisik juga dapat muncul dalam bentuk gangguan tidur, sakit kepala kronis, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Meski dampak trauma dapat sangat signifikan, penting untuk diingat bahwa kondisi ini dapat ditangani dengan bantuan profesional yang tepat. Melalui terapi dan dukungan yang sesuai, seseorang dapat belajar mengelola dampak trauma dan mengembangkan strategi koping yang lebih sehat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Green, J. G., et al. (2010). "Childhood Adversities and Adult Psychiatric Disorders in the National Comorbidity Survey Replication I: Associations with first onset of DSM-IV disorders"
       Archives of General Psychiatry, Vol. 67(2), pp. 113-123
       DOI: 10.1001/archgenpsychiatry.2009.186
McLaughlin, K. A., et al. (2017). "Childhood Trauma and Neural Development: A Systematic Review"
      The Lancet Psychiatry, Vol. 4(10), pp. 822-832
      DOI: 10.1016/S2215-0366(17)30266-8
Teicher, M. H., & Samson, J. A. (2016). "Annual Research Review: Enduring neurobiological effects of childhood abuse and neglect"
      Journal of Child Psychology and Psychiatry, Vol. 57(3), pp. 241-266