Created By DIVA SAPUTRI MAMONTO-MARDIA BIN SMITH-BIMBINGAN DAN KONSELING-UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Gunung Ambang merupakan salah satu gunung aktif di Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Dikenal juga dengan sebutan "Gunung Muayat," gunung ini menyimpan keunikan alam yang luar biasa dan potensi wisata yang besar bagi daerah sekitarnya.
Dengan ketinggian sekitar 1.689 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Ambang menawarkan pengalaman menantang dan pemandangan menakjubkan, sehingga sering menjadi pilihan favorit para pendaki. Gunung ini tidak hanya populer di kalangan wisatawan dan pendaki, tetapi juga menjadi salah satu situs penting untuk penelitian ilmiah karena kekayaan biodiversitasnya. Flora dan fauna endemik yang berada di kawasan ini menjadikannya area konservasi yang berharga.
Para pendaki yang ingin mencapai puncak Gunung Ambang perlu melewati beberapa desa, dan perjalanan ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Salah satu jalur populer adalah melalui Desa Purworejo di sisi timur, dengan jarak sekitar 8 km dan waktu tempuh sekitar 5 jam. Alternatif lain adalah melalui Desa Bongkudai di selatan, dengan jarak lebih pendek sekitar 4 km yang dapat ditempuh dalam 1,5 jam. Gunung ini memiliki keunikan karena kekayaan flora dan fauna yang tetap terjaga, dengan lebih dari 88 spesies tumbuhan dan hewan yang hidup di dalam ekosistemnya.
Gunung Ambang dikelilingi oleh tiga danau yang indah, yaitu Danau Moaat, Danau Tondok, dan Danau Tunduog. Selain danau, kawasan ini juga menawarkan wisata air terjun dan pemandian air panas yang alami, di mana pengunjung dapat merasakan suasana alam yang menenangkan. Letaknya di perbatasan antara Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondow Timur membuat gunung ini mudah dijangkau dari berbagai arah, baik oleh wisatawan lokal maupun dari luar daerah.
Pendakian ke puncak Gunung Ambang dapat dimulai dari beberapa desa terdekat. Salah satu rute yang paling umum digunakan adalah dari Desa Purworejo di sisi timur gunung, dengan jarak sekitar 8 km yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam. Alternatif lainnya adalah dari Desa Bongkudai di sisi selatan, dengan jarak 4 km dan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Jalur-jalur ini menawarkan beragam pemandangan alam yang khas, mulai dari hutan pegunungan, aliran sungai, hingga pemandangan lembah yang memukau
Gunung Ambang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Terdapat sekitar 88 spesies burung di kawasan ini, beberapa di antaranya merupakan spesies endemik yang hanya ditemukan di Sulawesi. Selain burung, gunung ini juga menjadi habitat bagi satwa dilindungi seperti anoa dan monyet hitam Sulawesi atau yaki. Beragam tumbuhan langka, seperti kayu loyang, kayu bugis, dan cempaka, juga tumbuh subur di kawasan ini, menambah keindahan serta nilai ekologis dari Gunung Ambang.