Kisah Dunia Sukab dimulai tahun 1984. "Penari dari Kutai" yang terbit di harian Kompas, 6 Mei 1984 menjadi pembuka kisah Dunia Sukab. Kisah seorang penari yang sering ditinggal pergi suami dan menemukan benih-benih cinta keduanya bersama lelaki yang lian. Disini Sukab hanya numpang lewat. Namun, disinilah Sukab mulai menjelma dalam kisah-kisah Seno hingga saat ini.
Dunia Sukab merupakan kumpulan cerita pendek karya Seno Gumira Ajidarma. Berisi tujuh belas cerita pendek. Cerita pertama seperti yang disebut diawal terbit tahun 1984. Cerita ke tujuh belas berjudul  "Perempuan Preman" yang terbit di harian Media Indonesia, 28 Januari 2001.
Sejumlah cerita tersebut terangkum apik dan secara tidak langsung merupakan kesaksian Seno-sang pengarang dan wartawan-terhadap kondisi masyarakat kala itu.kesaksiannya begitu dekat dengan kondisi masyarakat, misalnya kondisi masyarakat Jakarta kurun waktu 90-an.Â
Salah satu kesaksiannya ia ungkapkan melalui karya fiksi berlatar belakang peristiwa nyata penjarahan yang terjadi di ibukota selepas lengsernya Soeharto yang berjudul "Jakarta, 14 Februari 2039".
Banyak pembaca mengasosiasikan Seno dengan Sukab. Sukab bisa jadi lebih terkenal daripada pengarangnya sendiri (hal. vii). Menurut pengakuannya, tokoh Sukab pertama kali hadir dalam cerita ""Penari dari Kutai".Â
Sejak saat itu, Sukab menghiasi berbagai karakter dalam cerita Seno. Sukab bisa menjadi apa saja dalam setiap cerita. Bisa menjadi tokoh utama maupun hanya sebagai tokoh numpang lewat. Bisa protagonis maupun antagonis.
Sukab pernah menjadi nama remaja 17 tahun, pernah menjadi nama pemuda parlente, pernah menjadi nama penggiring bola absurd, dan bukan tidak sering hanya menjadi nama tokoh numpang lewat, tanpa sempat menjadi sebuah karakter. Sukab pun pernah mati, bahkan lebih dari sekali (hal. xvi).
Tujuh belas cerita yang terhimpun dalam buku ini, pembaca dapat menemukan Sukab yang tersurat dalam bagian pertama. Dengan berbagai karakter yang dilekatkan kepada Sukab, pembaca dapat mengetahui siapa Sukab sebenarnya. Namun, hal tersebut tidak berlaku dalam cerita di bagian kedua dan ketiga, disana Sukab tidak tersurat sebagaimana delapan cerita sebelumnya.
Bahkan Teguh Afandi dalam pengantar buku tersebut mengatakan bahwa "Di titik inilah, sastra hadir sebagai padang luas yang multitafsir. Sangat mungkin Sukab hadir sebagai tokoh yang tak bernama dalam cerita, atau tokoh narator dalam cerita, atau bahkan Sukab keluar dari cerita dan sedang membaca cerita itu sendiri? Sukab sangat mungkin diejawantahkan sebagai kita yang hadir di luar dunia cerita Seno. Semua bebas menafsirkannya. Yang pasti Sukab terasa ada di sana."
Tujuh belas cerita dalam Dunis Sukab terbagi kedalam tiga bagian. Dunia Sukab 1 berisi delapan cerita: Penari dari Kutai, Pengaduan Sukab, Carmina Burana, Potret Keluarga, Sukab & Sepatu, Selamat Malam, Duhai Kekasih, Khuldi, dan Manusia Api.Â
Dunia Sukab 2 berisi enam cerita: HooiyyAAAiyyOOO!, The Pinocchio Disease, Banjir, Tetangga Saya yang Bertato, Sita dan Suaminya, dan Wati Memakai Sepatu Tinggi. Dunia Suka 3 berisi tiga cerita: Telepon dari Aceh, Jakarta, 14 Februari 2039, dan Perempuan Preman.